Manado – Keberadaan taxi online di Kota Manado yang sempat menjadi polemik oleh ojek dan sopir taxi konvesional mendapat tanggapan Walikota Vicky Lumentut.
Menurut Walikota masuk periode kedua ini, keberadaan ojek dan taxi online mustahil ditiadakan, meskipun perlu pengaturan sesuai regulasi dari pemerintah pusat.
“Kita tidak bisa tutup gojek maupun gocar kecuali mereka berhenti sendiri, karena di luar negeripun seperti itu,” ujar Vicky Lumentut kepada BeritaManado.com, pekan lalu.
Lanjut Vicky Lumentut, pelayanan transportasi melalui ojek online dan taxi online lebih mudah, praktis dan terjangkau. Masyarakat yang berprofesi sebagai sopir harus menyesuaikan dan peka terhadap perkembangan zaman.
“Contoh di Singapura kita tidak naik taxi konvesional, dengan online saja kita cukup sepertinya itu lebih cepat, dan
pelayanannya tidak antri. Mekanisme serahkan saja sama teman-teman di pasar, teman-teman di taksi ya menyesuaikan, kita tidak bisa halangi itu,” pungkas Vicky Lumentut. (Yohanes Tumengkol)
Manado – Keberadaan taxi online di Kota Manado yang sempat menjadi polemik oleh ojek dan sopir taxi konvesional mendapat tanggapan Walikota Vicky Lumentut.
Menurut Walikota masuk periode kedua ini, keberadaan ojek dan taxi online mustahil ditiadakan, meskipun perlu pengaturan sesuai regulasi dari pemerintah pusat.
“Kita tidak bisa tutup gojek maupun gocar kecuali mereka berhenti sendiri, karena di luar negeripun seperti itu,” ujar Vicky Lumentut kepada BeritaManado.com, pekan lalu.
Lanjut Vicky Lumentut, pelayanan transportasi melalui ojek online dan taxi online lebih mudah, praktis dan terjangkau. Masyarakat yang berprofesi sebagai sopir harus menyesuaikan dan peka terhadap perkembangan zaman.
“Contoh di Singapura kita tidak naik taxi konvesional, dengan online saja kita cukup sepertinya itu lebih cepat, dan
pelayanannya tidak antri. Mekanisme serahkan saja sama teman-teman di pasar, teman-teman di taksi ya menyesuaikan, kita tidak bisa halangi itu,” pungkas Vicky Lumentut. (Yohanes Tumengkol)