Manado – Walikota Manado Vicky Lumentut mengaku sempat kecewa dengan adanya alokasi bantuan bencana yang berjumlah 213 miliar rupiah yang saat ini berada di rekening BPBD, ternyata bukan seutuhnya diperuntukan untuk pembenahan rumah warga korban banjir bandang.
“Seharusnya yang menjadi prioritas utama adalah relokasi 2054 rumah atau tahap satu ini berjumlah 1000 rumah, karena ini bersentuhan langsung dengan penerima bantuan. Kalau perbaikan infrastruktur bisa menyusul prioritasnya. Dengan perubahan kebijakan dan pola kerja seperti ini, kami ingatkan Kepala BPBD dalam hal ini Pak Sekda dan Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Manado untuk proaktif berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dalam hal ini Gubernur Olly Dondokambey melalui BPBD Provinsi Sulawesi Utara,” kata Lumentut.
Lumentut pun mengaku pesimis jika relokasi untuk 1000 rumah tersebut akan sesuai target jika tidak diseriusi dan ditangani secara cepat.
“Jika pola kerja kita masih seperti sekarang, saya pesimis kita tepat waktu menyelesaikan, dan dengan kondisi itu maka dana lebih dari 200 miliar tahap kedua juga akan menjadi kabur,” ujar Lumentut.
Ia pun berharap, seluruh pihak terkait terus berupaya untuk meningkatkan pola kerja terkait penanganan dan pemanfaatan dana bantuan bencana tersebut, agar mencapai target yang diharapkan.
“Saya harap dengan jadwal yang tersusun, target relokasi 1000 rumah dapat diselesaikan sebelum Oktober 2016, karena program ini akan diresmikan oleh Presiden Jokowi. Jika tidak selesai maka perjuangan kita memperoleh bantuan tahap kedua sekitar lebih dari 200 Milyar bisa jadi tidak jelas. Oleh karena itu kita perlu mengawal bersama kesuksesan realisasi bantuan ini,” imbaunya. (leriandokambey)
Manado – Walikota Manado Vicky Lumentut mengaku sempat kecewa dengan adanya alokasi bantuan bencana yang berjumlah 213 miliar rupiah yang saat ini berada di rekening BPBD, ternyata bukan seutuhnya diperuntukan untuk pembenahan rumah warga korban banjir bandang.
“Seharusnya yang menjadi prioritas utama adalah relokasi 2054 rumah atau tahap satu ini berjumlah 1000 rumah, karena ini bersentuhan langsung dengan penerima bantuan. Kalau perbaikan infrastruktur bisa menyusul prioritasnya. Dengan perubahan kebijakan dan pola kerja seperti ini, kami ingatkan Kepala BPBD dalam hal ini Pak Sekda dan Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Manado untuk proaktif berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dalam hal ini Gubernur Olly Dondokambey melalui BPBD Provinsi Sulawesi Utara,” kata Lumentut.
Lumentut pun mengaku pesimis jika relokasi untuk 1000 rumah tersebut akan sesuai target jika tidak diseriusi dan ditangani secara cepat.
“Jika pola kerja kita masih seperti sekarang, saya pesimis kita tepat waktu menyelesaikan, dan dengan kondisi itu maka dana lebih dari 200 miliar tahap kedua juga akan menjadi kabur,” ujar Lumentut.
Ia pun berharap, seluruh pihak terkait terus berupaya untuk meningkatkan pola kerja terkait penanganan dan pemanfaatan dana bantuan bencana tersebut, agar mencapai target yang diharapkan.
“Saya harap dengan jadwal yang tersusun, target relokasi 1000 rumah dapat diselesaikan sebelum Oktober 2016, karena program ini akan diresmikan oleh Presiden Jokowi. Jika tidak selesai maka perjuangan kita memperoleh bantuan tahap kedua sekitar lebih dari 200 Milyar bisa jadi tidak jelas. Oleh karena itu kita perlu mengawal bersama kesuksesan realisasi bantuan ini,” imbaunya. (leriandokambey)