PASLATEN – Masih ingat dengan peristiwa bayi tiga minggu di Desa Paslaten Kecamatan Tatapaan yang dibunuh? Saat ini, pengakuan ibu dari bayi Adrilia Lintjewas, Veiny Jarianto (18) bahwa pelaku Robby Manampiring bermula ingin membunuhnya.
Dengan berat hati Veiny mengatakan bahwa kejadian seperti ini tak pernah dia duga sebelumnya. “ Waktu itu entah apa maksudnya, tiba-tiba saja dia berlari kearah kita dengan memegang balok kayu, lantas tiba-tiba menghantam kepala Adrilia yang sedang tidur di gendongan kita,” kata dia sambil terisak-isak.
Lanjut dia, sebenarnya dia sudah tiga kali diancam akan dibunuh pelaku.
“Sudah tiga kali dengan ini. Robby rencana bunuh pa kita, tetapi saya lolos dari rencana itu, mar rencana ketiga kali ini anak saya yang menjadi korban,”ujar Veiny Jarianto.
Dirinya mengaku sangat heran kenapa anaknya yang jadi korban “Saya heran kenapa anak saya yang menjadi korban, sedangkan baru saja kami kase nama Adrilia Lintjewas tu ade kasiang, apa dang kit ape anak pe salah, Oh Tuhan kenapa harus terjadi kepada anak saya,”tutur Jarianto dengan linangan air mata.
Dirinya pun mengharapkan kepada penegak hukum supaya memberikan hukuman setimpal, supaya pembunuh itu tak lagi berkeliaran. ”Saya harap supaya dapat memberikan hukuman setimpal dengan apa yang dilakukannya kepada anak saya,” ucapnya.
Menurut beberapa warga Paslaten saat dimintai keterangannya mengatakan agar penegak hukum dapat memberikan hukuman seberat-beratnya terhadap pelaku.
”Jika memang harus diadili silahkan diadili, karena yang dilakukan adalah sangat kejam, bayangkan saja, bayi yang baru tiga minggu sudah dibunuh, kami warga tidak bisa terima ini,” ujar beberapa warga di rumah duka keluarga Lintjewas Jarianto. (ape)
PASLATEN – Masih ingat dengan peristiwa bayi tiga minggu di Desa Paslaten Kecamatan Tatapaan yang dibunuh? Saat ini, pengakuan ibu dari bayi Adrilia Lintjewas, Veiny Jarianto (18) bahwa pelaku Robby Manampiring bermula ingin membunuhnya.
Dengan berat hati Veiny mengatakan bahwa kejadian seperti ini tak pernah dia duga sebelumnya. “ Waktu itu entah apa maksudnya, tiba-tiba saja dia berlari kearah kita dengan memegang balok kayu, lantas tiba-tiba menghantam kepala Adrilia yang sedang tidur di gendongan kita,” kata dia sambil terisak-isak.
Lanjut dia, sebenarnya dia sudah tiga kali diancam akan dibunuh pelaku.
“Sudah tiga kali dengan ini. Robby rencana bunuh pa kita, tetapi saya lolos dari rencana itu, mar rencana ketiga kali ini anak saya yang menjadi korban,”ujar Veiny Jarianto.
Dirinya mengaku sangat heran kenapa anaknya yang jadi korban “Saya heran kenapa anak saya yang menjadi korban, sedangkan baru saja kami kase nama Adrilia Lintjewas tu ade kasiang, apa dang kit ape anak pe salah, Oh Tuhan kenapa harus terjadi kepada anak saya,”tutur Jarianto dengan linangan air mata.
Dirinya pun mengharapkan kepada penegak hukum supaya memberikan hukuman setimpal, supaya pembunuh itu tak lagi berkeliaran. ”Saya harap supaya dapat memberikan hukuman setimpal dengan apa yang dilakukannya kepada anak saya,” ucapnya.
Menurut beberapa warga Paslaten saat dimintai keterangannya mengatakan agar penegak hukum dapat memberikan hukuman seberat-beratnya terhadap pelaku.
”Jika memang harus diadili silahkan diadili, karena yang dilakukan adalah sangat kejam, bayangkan saja, bayi yang baru tiga minggu sudah dibunuh, kami warga tidak bisa terima ini,” ujar beberapa warga di rumah duka keluarga Lintjewas Jarianto. (ape)