MOTOLING—Minyak Tanah (Mitan), belakangan ini sangat sulit didapat. Bahkan, kalau ada pun harus melalui antrian panjang. Disemua pangkalan yang ada di Minsel, terjadi demikian. Menariknya, salah satu pangkalan mitan di Kecamatan Motoling dialihkan di Kantor Camat.
‘’Ya, untuk menjaga agar supaya berjalan dengan baik. Maka, usulan pemerintah kecamatan Motoling supaya, pangkalan dipindah di Kantor Camat. Tidak apa-apa, hanya untuk supaya semua warga (konsumen,red) biar hanya sedikit bisa dapat jatah. Dan ternyata, semuanya berjalan dengan baik,’’ ujar Tonaas BMI Minsel Joldy Paat, ketika menghubungi beritamanado, Rabu (16/11) tadi siang.
Menurut Paat, semua konsumen hanya mendapat 10 liter. Semua dirata-ratakan 10 liter. Bahkan, harga pun tetap sesuai HET. Ketika ditanya, apakah HET dinaikan? Tonaas pun menjelaskan, kalau soal HET tetap sesuai yaitu Rp 3.300/liter.
‘’Jadi, walau terjadi antre panjang sekita berkilo meter, tetapi warga Motoling tak merasa ada kenaikan mitan. Namun, warga justru bertanya-tanya soal tabung gas dan kompos di salah satu desa di Kecamatan Motoling justru disimpan oleh oknum HukumTua. Bukan hanya itu saja, oknum kumtua juga disinyalir menjual kepada penada. Banyak warga ikut melihat oknum kumtua menjualnya. Hal diatas warga minta pihak polisi memprosesnya,’’ kata Paat. (ape)
MOTOLING—Minyak Tanah (Mitan), belakangan ini sangat sulit didapat. Bahkan, kalau ada pun harus melalui antrian panjang. Disemua pangkalan yang ada di Minsel, terjadi demikian. Menariknya, salah satu pangkalan mitan di Kecamatan Motoling dialihkan di Kantor Camat.
‘’Ya, untuk menjaga agar supaya berjalan dengan baik. Maka, usulan pemerintah kecamatan Motoling supaya, pangkalan dipindah di Kantor Camat. Tidak apa-apa, hanya untuk supaya semua warga (konsumen,red) biar hanya sedikit bisa dapat jatah. Dan ternyata, semuanya berjalan dengan baik,’’ ujar Tonaas BMI Minsel Joldy Paat, ketika menghubungi beritamanado, Rabu (16/11) tadi siang.
Menurut Paat, semua konsumen hanya mendapat 10 liter. Semua dirata-ratakan 10 liter. Bahkan, harga pun tetap sesuai HET. Ketika ditanya, apakah HET dinaikan? Tonaas pun menjelaskan, kalau soal HET tetap sesuai yaitu Rp 3.300/liter.
‘’Jadi, walau terjadi antre panjang sekita berkilo meter, tetapi warga Motoling tak merasa ada kenaikan mitan. Namun, warga justru bertanya-tanya soal tabung gas dan kompos di salah satu desa di Kecamatan Motoling justru disimpan oleh oknum HukumTua. Bukan hanya itu saja, oknum kumtua juga disinyalir menjual kepada penada. Banyak warga ikut melihat oknum kumtua menjualnya. Hal diatas warga minta pihak polisi memprosesnya,’’ kata Paat. (ape)