Manado – Gubernur Sulut, Dr Sinyo H Sarundajang mengawali tugas tahun 2005 dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 138.894.000.000, pada tahun 2010 sebesar Rp 350.031.335.000 dan tahun 2015 mencapai Rp 1.028.490.800.000,.
“Angka di 2015 tersebut, merupakan peringkat lompatan kinerja untuk pembangunan Sulut yang sangat-sangat spektakuler,” kata Roy Tumiwa selaku Kepala Dispenda Sulut, Senin (26/1/2015)
Dijelaskannya, realisasi PAD tahun 2014 sebesar Rp 941.620.101.542 atau 95,01 persen dari target sebesar Rp 991.101.010.028.
Sementara untuk tidak tercapainya target sebesar Rp 49 Miliar atau 4,99 persen, dikarenakan daya beli masyarakat relatif menurun, terlihat dari pendapatan untuk kendaraan baru menurun sebesar Rp 34 Miliar dibanding tahun 2013.
“Hal itu dipengaruhi oleh bencana alam yang menimpa Sulut di awal tahun 2014 dan keadaan ekonomi global serta tahun 2014 merupakan tahun politik,” kata Tumiwa.
Ditambahkannya, target dan hasil capaian sebesar 95,01 persen seharusnya untuk dilakukan selama 4 tahun atau sampai tahun 2017 jika di hitung untuk kenaikan target normal sebesar 70 – 100 persen.
“Hal itu menunjukan, bahwa pemerintahan Dr SH Sarundajang melakukan lompatan kinerja, yaitu untuk 4 tahun dicapai dalam 1 tahun,” ujar Tumiwa
Lanjutnya, tahun 2013 PAD baru Rp 650 Miliar, berarti terjadi peningkatan sekitar 40 persen atau sebesar Rp 250 Miliar untuk tahun 2014, sehingga pendapatan ini memberikan kontribusi penetapan target PAD tahun 2015 mencapai Rp 1,028 Triliun.
Sepanjang sejarah Pemda Sulut kenaikan target PAD 2014 merupakan yang tertinggi, yaitu sebesar Rp 294. 526.535.250 atau 45,31 persen dan kenaikan PAD Perubahan tertinggi sesesar Rp 227.037.545.278 atau 29,71 persen. (robintanauma)
Manado – Gubernur Sulut, Dr Sinyo H Sarundajang mengawali tugas tahun 2005 dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 138.894.000.000, pada tahun 2010 sebesar Rp 350.031.335.000 dan tahun 2015 mencapai Rp 1.028.490.800.000,.
“Angka di 2015 tersebut, merupakan peringkat lompatan kinerja untuk pembangunan Sulut yang sangat-sangat spektakuler,” kata Roy Tumiwa selaku Kepala Dispenda Sulut, Senin (26/1/2015)
Dijelaskannya, realisasi PAD tahun 2014 sebesar Rp 941.620.101.542 atau 95,01 persen dari target sebesar Rp 991.101.010.028.
Sementara untuk tidak tercapainya target sebesar Rp 49 Miliar atau 4,99 persen, dikarenakan daya beli masyarakat relatif menurun, terlihat dari pendapatan untuk kendaraan baru menurun sebesar Rp 34 Miliar dibanding tahun 2013.
“Hal itu dipengaruhi oleh bencana alam yang menimpa Sulut di awal tahun 2014 dan keadaan ekonomi global serta tahun 2014 merupakan tahun politik,” kata Tumiwa.
Ditambahkannya, target dan hasil capaian sebesar 95,01 persen seharusnya untuk dilakukan selama 4 tahun atau sampai tahun 2017 jika di hitung untuk kenaikan target normal sebesar 70 – 100 persen.
“Hal itu menunjukan, bahwa pemerintahan Dr SH Sarundajang melakukan lompatan kinerja, yaitu untuk 4 tahun dicapai dalam 1 tahun,” ujar Tumiwa
Lanjutnya, tahun 2013 PAD baru Rp 650 Miliar, berarti terjadi peningkatan sekitar 40 persen atau sebesar Rp 250 Miliar untuk tahun 2014, sehingga pendapatan ini memberikan kontribusi penetapan target PAD tahun 2015 mencapai Rp 1,028 Triliun.
Sepanjang sejarah Pemda Sulut kenaikan target PAD 2014 merupakan yang tertinggi, yaitu sebesar Rp 294. 526.535.250 atau 45,31 persen dan kenaikan PAD Perubahan tertinggi sesesar Rp 227.037.545.278 atau 29,71 persen. (robintanauma)