Airmadidi – Anggota Komisi A DPRD Minahasa Utara (Minut), Jefry Datu, Senin (4/6) di ruang kerjanya mengatakan, kegiatan pelebaran wilayah pertambangan yang sementara dikerjakan oleh PT. MSM, di Kecamatan Wori di daerah lima desa yaitu Desa Talawaan Atas, Darunu, Budo, Ponto dan Bulo membuat masyarakat kesal. Pasalnya, pekerjaan yang sementara dikerjakan oleh PT. MSM di kawasan yang merupakan sumber air bersih dari masyarakat lima desa tersebut.
“PT MSM saat ini sudah melebarkan sayap untuk melakukan pekerjaan di Kecamatan Wori, dan saat ini sedang melakukan eksplorasi. Akibat pekerjaan itu hingga membuat masyarakat kesal, sampai-sampai masyarakat setempat melakukan penolakan secara serius,” tegas Datu, Senin (4/6).
Lanjutnya, melihat pekerjaan dari PT MSM yang katanya hanya melakukan pengambilan sempel, tapi jika dilihat dari pekerjaannya, itu sudah bukan pengambilan sempel. Karena PT MSM sudah menggali lubang hingga dalamnya bisa diperkirakan sudah mencapai dasar laut. Kalau sudah mencapai dasar laut berarti pekerjaan PT MSM bukan eksplorasi lagi, tapi sudah melakukan produksi.
“Sangat disayangkan hal ini bisa terjadi, apalagi kegiatan pekerjaan yang dilakukan oleh PT MSM di daerah sumber pengambilan air bersih dari beberapa desa. Jika sudah dibongkar oleh PT MSM, maka sumber air bersih masyarakat ini sudah tidak ada, dan saya harap pekerjaan yang sementara berjalan ini untuk segera dihentikan,” tandasnya.
Sementara itu warga dari Desa Budo mengatakan, semua warga yang ada di lima desa tersebut menyatakan dengan keras bahwa pekerjaan yang sementara dikerjakan oleh PT MSM di daerah mereka agar cepat dihentikan, karena daerah itu adalah sumber pengambilan air bersih.
“Kami menolak dengan pekerjaan yang dilakukan oleh PT MSM di daerah kami, karena kami sangat membutuhkan air bersih untuk kelanjutan hidup kami. Untuk itu kami minta agar PT MSM menghentikan aktifitas disini,” pungkas warga. (jerry)
Airmadidi – Anggota Komisi A DPRD Minahasa Utara (Minut), Jefry Datu, Senin (4/6) di ruang kerjanya mengatakan, kegiatan pelebaran wilayah pertambangan yang sementara dikerjakan oleh PT. MSM, di Kecamatan Wori di daerah lima desa yaitu Desa Talawaan Atas, Darunu, Budo, Ponto dan Bulo membuat masyarakat kesal. Pasalnya, pekerjaan yang sementara dikerjakan oleh PT. MSM di kawasan yang merupakan sumber air bersih dari masyarakat lima desa tersebut.
“PT MSM saat ini sudah melebarkan sayap untuk melakukan pekerjaan di Kecamatan Wori, dan saat ini sedang melakukan eksplorasi. Akibat pekerjaan itu hingga membuat masyarakat kesal, sampai-sampai masyarakat setempat melakukan penolakan secara serius,” tegas Datu, Senin (4/6).
Lanjutnya, melihat pekerjaan dari PT MSM yang katanya hanya melakukan pengambilan sempel, tapi jika dilihat dari pekerjaannya, itu sudah bukan pengambilan sempel. Karena PT MSM sudah menggali lubang hingga dalamnya bisa diperkirakan sudah mencapai dasar laut. Kalau sudah mencapai dasar laut berarti pekerjaan PT MSM bukan eksplorasi lagi, tapi sudah melakukan produksi.
“Sangat disayangkan hal ini bisa terjadi, apalagi kegiatan pekerjaan yang dilakukan oleh PT MSM di daerah sumber pengambilan air bersih dari beberapa desa. Jika sudah dibongkar oleh PT MSM, maka sumber air bersih masyarakat ini sudah tidak ada, dan saya harap pekerjaan yang sementara berjalan ini untuk segera dihentikan,” tandasnya.
Sementara itu warga dari Desa Budo mengatakan, semua warga yang ada di lima desa tersebut menyatakan dengan keras bahwa pekerjaan yang sementara dikerjakan oleh PT MSM di daerah mereka agar cepat dihentikan, karena daerah itu adalah sumber pengambilan air bersih.
“Kami menolak dengan pekerjaan yang dilakukan oleh PT MSM di daerah kami, karena kami sangat membutuhkan air bersih untuk kelanjutan hidup kami. Untuk itu kami minta agar PT MSM menghentikan aktifitas disini,” pungkas warga. (jerry)