JUBIR F-PDIP, LUCIA TAROREH
Manado – Fraksi PDI-Perjuangan sangat mengapresiasi dicetuskannya slogan Torang Samua Ciptaan Tuhan.
Demikian diutarakan Lucia Taroreh saat membacakan pemandangan umum Fraksi PDI-Perjuangan terhadap Ranperda pertanggung-jawaban pelaksanaan APBD 2015 dan Ranperda RPJMD Sulut 2016-2021 pada rapat paripurna DPRD Sulut, Rabu (27/7/2016).
Paripurna dipimpin Ketua DPRD Andrei Angouw didampingi Marthen Manopo dan Wenny Lumentut, dihadiri Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw.
“Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur menginginkan seluruh elemen masyarakat Sulawesi Utara sebagai sesama manusia ciptaan Tuhan untuk saling menghormati dan menghargai tidak saling menyakiti, tidak saling menuntut dan tidak saling menghujat serta tidak membeda-bedakan asal suku agama maupun ras,” jelas Lucia Taroreh.
Lanjut Taroreh, Torang Samua Ciptaan Tuhan harus dipahami sebagai moto pembangkit semangat bahwa berbagai perbedaan kita harus bersatu untuk tujuan kesejahteraan bersama dengan tidak meninggalkan kesetaraan kita sebagai makhluk hidup yang saling bertegantungan.
“Slogan ini meningkatkan tanggung-jawab kita sebagai manusia yang dipercayakan Tuhan untuk membangun kebersamaan tidak hanya antar sesama tapi juga dengan alam semesta dan ciptaan makhluk hidup lainnya. Menjadi bukti bahwa pemerintah provinsi Sulawesi Utara pro pada kelestarian lingkungan hidup,” terang Taroreh. (jerrypalohoon)
JUBIR F-PDIP, LUCIA TAROREH
Manado – Fraksi PDI-Perjuangan sangat mengapresiasi dicetuskannya slogan Torang Samua Ciptaan Tuhan.
Demikian diutarakan Lucia Taroreh saat membacakan pemandangan umum Fraksi PDI-Perjuangan terhadap Ranperda pertanggung-jawaban pelaksanaan APBD 2015 dan Ranperda RPJMD Sulut 2016-2021 pada rapat paripurna DPRD Sulut, Rabu (27/7/2016).
Paripurna dipimpin Ketua DPRD Andrei Angouw didampingi Marthen Manopo dan Wenny Lumentut, dihadiri Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw.
“Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur menginginkan seluruh elemen masyarakat Sulawesi Utara sebagai sesama manusia ciptaan Tuhan untuk saling menghormati dan menghargai tidak saling menyakiti, tidak saling menuntut dan tidak saling menghujat serta tidak membeda-bedakan asal suku agama maupun ras,” jelas Lucia Taroreh.
Lanjut Taroreh, Torang Samua Ciptaan Tuhan harus dipahami sebagai moto pembangkit semangat bahwa berbagai perbedaan kita harus bersatu untuk tujuan kesejahteraan bersama dengan tidak meninggalkan kesetaraan kita sebagai makhluk hidup yang saling bertegantungan.
“Slogan ini meningkatkan tanggung-jawab kita sebagai manusia yang dipercayakan Tuhan untuk membangun kebersamaan tidak hanya antar sesama tapi juga dengan alam semesta dan ciptaan makhluk hidup lainnya. Menjadi bukti bahwa pemerintah provinsi Sulawesi Utara pro pada kelestarian lingkungan hidup,” terang Taroreh. (jerrypalohoon)