Dumoga – Masyarakat Sulut tentunya sangat mengenal tolu, topi khas seorang petani saat beraktifitas di kebun.
Namun saat ini tolu tidak hanya dipakai petani saja, melainkan sudah menjadi atribut baru oleh prajurit Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 1303-07/Dumoga disaat melaksanakan kegiatan penanaman padi, seperti yang terlihat di lokasi cetak sawah baru tahun 2015 seluas 5 hektar (Ha) bersama kelompok tani Mekar jaya Desa Mototabian Kecamatan Dumoga Kabupaten Bolmong Utara Kamis (11/22016).
Komandan Kodim 1303/Bolmong, Letkol Inf Sampang Sihotang mengatakan, penggunaan tolu sebagai atribut sehubungan dengan program Upaya Khusus (Upsus) swasembada pangan yang sudah berjalan dilaksanakan oleh Prajurit TNI AD yang berdinas di Koramil.
“Disaat melaksanakan kegiatan Babinsa dan pendampingan bagi kelompok-kelompok tani, para Babinsa tersebut hanya mengenakan tutup kepala yang biasa saja, bahkan terkadang tidak memakai tutup kepala. Karenanya kami jadikan tolu sebagai atribut sehingga diharapkan para Babinsa tidak sakit akibat kena hujan atau panas,” kata Sihotang.
Ia mengharapkan Babinsa selalu hadir serta berdaya guna di tengah-tengah para petani dan otomatis hasil dari pertanian bisa maksimal dan memuaskan.(Finda Muhtar)
Dumoga – Masyarakat Sulut tentunya sangat mengenal tolu, topi khas seorang petani saat beraktifitas di kebun.
Namun saat ini tolu tidak hanya dipakai petani saja, melainkan sudah menjadi atribut baru oleh prajurit Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 1303-07/Dumoga disaat melaksanakan kegiatan penanaman padi, seperti yang terlihat di lokasi cetak sawah baru tahun 2015 seluas 5 hektar (Ha) bersama kelompok tani Mekar jaya Desa Mototabian Kecamatan Dumoga Kabupaten Bolmong Utara Kamis (11/22016).
Komandan Kodim 1303/Bolmong, Letkol Inf Sampang Sihotang mengatakan, penggunaan tolu sebagai atribut sehubungan dengan program Upaya Khusus (Upsus) swasembada pangan yang sudah berjalan dilaksanakan oleh Prajurit TNI AD yang berdinas di Koramil.
“Disaat melaksanakan kegiatan Babinsa dan pendampingan bagi kelompok-kelompok tani, para Babinsa tersebut hanya mengenakan tutup kepala yang biasa saja, bahkan terkadang tidak memakai tutup kepala. Karenanya kami jadikan tolu sebagai atribut sehingga diharapkan para Babinsa tidak sakit akibat kena hujan atau panas,” kata Sihotang.
Ia mengharapkan Babinsa selalu hadir serta berdaya guna di tengah-tengah para petani dan otomatis hasil dari pertanian bisa maksimal dan memuaskan.(Finda Muhtar)