Palu, BeritaManado.com — Misi kemanusian yang dilakukan Tim Relawan Pemerintah Kabupaten Minahasa yang berjumlah 56 personil dengan membawa bantuan logistik dan pelayan kesehatan gratis di Kota Palu, Sigi, Donggala Sulawesi Tengah (Sulteng) telah selesai.
Akan tetapi ada kenangan yang tidak akan dilupakan para relawan yaitu saat melihat langsung kondisi daerah disana hancur lebur akibat bencana alam Gempa Bumi dan Tsunami serta Likuifaksi pada tanggal 28 September 2018 lalu.
Belum lagi melihat kondisi puluhan ribu masyarakat di beberapa daerah terkena bencana harus menahan lapar hingga berhari-hari karena belum juga ada bantuan logistik yang diterima.
Begitu juga tenda-tenda darurat yang sangat terbatas untuk menampung puluhan ribu warga tidak memadai, akibatnya kepanasan dan kehujanan.
Namun penderitaan warga disana dapat terobati ketika relawan Pemkab Minahasa menyalurkan bantuan logistik dan pelayanan kesehatan gratis.
Penyaluran bantuan dilakukan di beberapa tempat, seperti di gereja-gereja, Posko darurat dan sebagian dibagikan langsung ke masyarakat yang terkena bencana.
Menurut Kordinator Relawan Alexander Mamesah, misi kemanusian ini patut dilakukan karena menjadi tanggungjawab pemerintah termasuk kabupaten Minahasa serta instansi terkait dalam rangka meringankan beban masyarakat yang terkena bencana alam.
“Ini adalah bencana nasional bahkan internasional. Sebab, selain ribuan warga yang meninggal, banyak juga masyakat yang butuh bantuan akibat korban bencana ini, dan itu menjadi tanggungjawab kita bersama membantu masyarakat disana,” kata Mamesah di dampingi Sekretaris Dinas Sosial Denny Tualangi dan Kepala Seksi Logistik BPBD Minahasa Stavanus Koroh.
Dijelaskan Mamesah, bantuan ini atas perintah langsung dari Bupati kabupaten Minahasa Ir. Royke Roring, M.Si yang juga Ketua Pria Kaum Bapak (PKB) Sinode Am Gereja-gereja (SAG) Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo bersama Wakil Bupati Robby Dondokambey, S.Si.
“Sebagai Ketua PKB Am Suluttenggo tentunya bapak Bupati sangat prihatin apa yang dialami oleh masyarakat dan Jemaat serta warga Kawanua di wilayah Sulawesi Tengah. Untuk itu Bupati dan Wakil Bupati berpesan agar Relawan Pemkab Minahasa harus menyelesaikan misi kemanusiaan ini hingga selesai,” terangnya.
Dikatakan Mamesah, seberapa pun bantuan yang suda disalurkan kepada korban bencana, kiranya bisa bermanfaat dan meringankan beban warga di sana.
“Atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Minahasa saya berharap Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala juga masyarakat Sulteng bisa bangkit kembali sehingga beraktivitas lagi seperti biasa,” harapnya.
Mamesah juga manambahkan, Bupati Minahasa Ir. Royke Oktavian Roring, M.Si selaku Ketua PKB SAG dan Wakil Bupati Robby Dondokambey, S.Si mengucapkan terima kasih kepada Relawan yang suda menjalankan misi kemanusian ini dengan selesai.
“Atas nama Pemkab Minahasa Bupati dan Wakil Bupati menyampaikan terima kasih kepada kita semua relawan yang suda menjalankan tugas mulia ini hingga selesai,” ucap Mamesah.
(***/Frangki Wullur)
Palu, BeritaManado.com — Misi kemanusian yang dilakukan Tim Relawan Pemerintah Kabupaten Minahasa yang berjumlah 56 personil dengan membawa bantuan logistik dan pelayan kesehatan gratis di Kota Palu, Sigi, Donggala Sulawesi Tengah (Sulteng) telah selesai.
Akan tetapi ada kenangan yang tidak akan dilupakan para relawan yaitu saat melihat langsung kondisi daerah disana hancur lebur akibat bencana alam Gempa Bumi dan Tsunami serta Likuifaksi pada tanggal 28 September 2018 lalu.
Belum lagi melihat kondisi puluhan ribu masyarakat di beberapa daerah terkena bencana harus menahan lapar hingga berhari-hari karena belum juga ada bantuan logistik yang diterima.
Begitu juga tenda-tenda darurat yang sangat terbatas untuk menampung puluhan ribu warga tidak memadai, akibatnya kepanasan dan kehujanan.
Namun penderitaan warga disana dapat terobati ketika relawan Pemkab Minahasa menyalurkan bantuan logistik dan pelayanan kesehatan gratis.
Penyaluran bantuan dilakukan di beberapa tempat, seperti di gereja-gereja, Posko darurat dan sebagian dibagikan langsung ke masyarakat yang terkena bencana.
Menurut Kordinator Relawan Alexander Mamesah, misi kemanusian ini patut dilakukan karena menjadi tanggungjawab pemerintah termasuk kabupaten Minahasa serta instansi terkait dalam rangka meringankan beban masyarakat yang terkena bencana alam.
“Ini adalah bencana nasional bahkan internasional. Sebab, selain ribuan warga yang meninggal, banyak juga masyakat yang butuh bantuan akibat korban bencana ini, dan itu menjadi tanggungjawab kita bersama membantu masyarakat disana,” kata Mamesah di dampingi Sekretaris Dinas Sosial Denny Tualangi dan Kepala Seksi Logistik BPBD Minahasa Stavanus Koroh.
Dijelaskan Mamesah, bantuan ini atas perintah langsung dari Bupati kabupaten Minahasa Ir. Royke Roring, M.Si yang juga Ketua Pria Kaum Bapak (PKB) Sinode Am Gereja-gereja (SAG) Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo bersama Wakil Bupati Robby Dondokambey, S.Si.
“Sebagai Ketua PKB Am Suluttenggo tentunya bapak Bupati sangat prihatin apa yang dialami oleh masyarakat dan Jemaat serta warga Kawanua di wilayah Sulawesi Tengah. Untuk itu Bupati dan Wakil Bupati berpesan agar Relawan Pemkab Minahasa harus menyelesaikan misi kemanusiaan ini hingga selesai,” terangnya.
Dikatakan Mamesah, seberapa pun bantuan yang suda disalurkan kepada korban bencana, kiranya bisa bermanfaat dan meringankan beban warga di sana.
“Atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Minahasa saya berharap Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala juga masyarakat Sulteng bisa bangkit kembali sehingga beraktivitas lagi seperti biasa,” harapnya.
Mamesah juga manambahkan, Bupati Minahasa Ir. Royke Oktavian Roring, M.Si selaku Ketua PKB SAG dan Wakil Bupati Robby Dondokambey, S.Si mengucapkan terima kasih kepada Relawan yang suda menjalankan misi kemanusian ini dengan selesai.
“Atas nama Pemkab Minahasa Bupati dan Wakil Bupati menyampaikan terima kasih kepada kita semua relawan yang suda menjalankan tugas mulia ini hingga selesai,” ucap Mamesah.
(***/Frangki Wullur)