Bitung – Namanya Tika Fitriyani Pelu dan ia tak asing bagi para relawan bencana atau anak pecinta alam Kota Bitung.
Secara kasat mata, banyak tak menyangka jika Tika adalah perempuan, mengingat penampilannya yang tomboy lengkap dengan rambut pendek layaknya kaum adam.
Namun janganlah menilai apalagi menjudge remaja berusia 21 tahun ini hanya karena ia lebih banyak bergaul dengan kaum adam ketimbang kaum hawa.
Pasalnya, remaja yang berdomisili di Kecamatan Girian ini memiliki jiwa mulia, terutama dalam membantu apalagi peduli dengan sesama manusia dan alam.
Tak terhitung aksi kemanusiaan yang pernah diikuti srikandi Baguna DPC PDI Perjuangan Kota Bitung ini.
Sebut saja kebakaran hutan Tangkoko dan bencana bajir dan longsor Kota Bitung awal tahun 2017 yang mengharuskan remaja ini tak pulang rumah demi memadamkan api serta membantu warga yang terkena musibah.
Dan itu kembali dilakoni Tika ketika longsor menimpa dua rumah di Kelurahan Tandurusa Lingkungan Lima Kecamatan Aertembaga, Rabu (21/06/2017).
Tika bersama sejumlah personil Baguna langsung menuju lokasi bencana dan bahu-membahu melakukan pembersihan rumah warga yang tertimbun material tanah dan beton.
“Klo tim mo otw lokasi singgah jo neh bung, standby di rmh,” tulis Tika membalas status Sekretaris Baguna DPC Kota Bitung, Neldy Kalangie saat mengintruksikan personil Baguna untuk menuju lokasi bencana di media sosial, Kamis (22/06/2017).
Menariknya, di lokasi bencana, Tika tak mau diperlakukan layaknya kaum hawa yakni duduk manis atau hanya berdiam diri di Posko mengurusi makanan atau minuman seperti perempuan pada umumnya.
Ia lebih enjoy ikut berjibaku dengan kaum adam melakukan aksi pembersihan dengan mengangkat tanah atau memegang sekop. Bahkan rela mandi lumpur sekalipun seperti yang dilakoni saat membersihkan lumpur di lapangan olahraga Politeknik Perikanan Aertembaga beberapa waktu lalu.
“Saya hanya ingin membantu meringankan beban sesama yang terkena musibah dengan apa yang saya miliki,” katanya.
Dan niat itu terkabul setelah ia ikut bergabung dengan Baguna serta mengikuti pelatihan SAR bersama relawan Baguna lainnya di Manado beberapa waktu lalu.
“Selain membantu sesama, saya juga banyak mendapatkan banyak teman dari berbagai status sosial yang sama-sama memiliki tujuan membantu saat bencana ada,” katanya.(abinenobm)