Tondano– Ibadah pemakaman Gerald Lumowa (25), warga Kelurahan Tataaran II yang diduga tewas akibat tertembak salah satu oknum anggota Brimob Polda Sulut, Bripka DT alias David (24), Senin (30/072012) kemarin mendapat pengawalan yang cukup ketat dari aparat kepolisian.
Dari pantauan beritamanado.com, setidaknya terdapat tiga pleton pasukan nampak berjaga-jaga ditambah personel dari Kodim 1302 Minahasa serta sejumlah anggota kepolisian dari Polres Minahasa dan Brimob Polda Sulut. Jalannya peribadatan itu sendiri berlangsung khusyuk dan sedikit menegangkan. Pasalnya, para pekabung yang hadir kebanyakan rekan-rekan korban yang didominasi oleh anak-anak muda. “Dia itu kasiang pintar bergaul dengan pemuda-pemudi di sini. Sangat kaget mendengar berita bahwa dia telah tiada,” ungkap Theo Moningka, salah satu teman korban.
Hal senada diungkapkan Aldrine Lantang, salah satu keluarga korban. “Orangnya baik dan rajin. Apalagi saat ini hanya dia yang jadi tumpuan keluarga. Kalaupun dia miras, tak akan buat keributan. Malu dia kalau harus mendapat teguran dan memang orangnya sangat mendengar akan nasehat yang selalu diberikan,” terangnya. “Meski memendam perasaan kecewa, kami Keluarga mengiklaskan kepergiannya. Semoga dia so tenang di sana bersama kakaknya Ivana dan adiknya yang meninggal lebih dulu,” akunya dengan wajah sedih.
Sementara itu, menjelang detik-detik jenazah akan dibawa ke pekuburan sempat terjadi ketegangan ketika ratusan teman-teman korban menyeruak mendekati peti korban untuk menyampaikan salam perpisahan. Bahkan sempat terjadi aksi dorong-mendorong yang menolak penutupan peti jenazah yang nyaris saja berujung ricuh antara sesame para pekabung.
Akan tetapi suasana langsung reda ketika keluarga mempersilahlan peti pun ditutup dan diangkut ke pekuburan. “Kami adalah keluarga yang taat hukum, kami tidak mau brutal seperti oknum bajingan itu, kami tahu dia salah, karena itu kami menyerahkan seluruh proses hukum ke pihak yang berwajib. Kepada teman-teman sekalian, kalau kalian sayang sama Gerald, tolong jangan buat hal-hal yang mempersulit keadaan, mari sama-sama kita jaga kemanan supaya tetap kondulsif,” imbau salah satu paman korban di depan peti jenazah.
Nampak hadir dalam ibadah ini Kapolres Minahasa AKBP Dra Henny Posumah MM bersama jajaran Polres Minahasa, Kasat Brimob Polda Sulut Kombes Pol Godhelp Mansnembra serta Danramil Tondano Feky Welang. (req)
Tondano– Ibadah pemakaman Gerald Lumowa (25), warga Kelurahan Tataaran II yang diduga tewas akibat tertembak salah satu oknum anggota Brimob Polda Sulut, Bripka DT alias David (24), Senin (30/072012) kemarin mendapat pengawalan yang cukup ketat dari aparat kepolisian.
Dari pantauan beritamanado.com, setidaknya terdapat tiga pleton pasukan nampak berjaga-jaga ditambah personel dari Kodim 1302 Minahasa serta sejumlah anggota kepolisian dari Polres Minahasa dan Brimob Polda Sulut. Jalannya peribadatan itu sendiri berlangsung khusyuk dan sedikit menegangkan. Pasalnya, para pekabung yang hadir kebanyakan rekan-rekan korban yang didominasi oleh anak-anak muda. “Dia itu kasiang pintar bergaul dengan pemuda-pemudi di sini. Sangat kaget mendengar berita bahwa dia telah tiada,” ungkap Theo Moningka, salah satu teman korban.
Hal senada diungkapkan Aldrine Lantang, salah satu keluarga korban. “Orangnya baik dan rajin. Apalagi saat ini hanya dia yang jadi tumpuan keluarga. Kalaupun dia miras, tak akan buat keributan. Malu dia kalau harus mendapat teguran dan memang orangnya sangat mendengar akan nasehat yang selalu diberikan,” terangnya. “Meski memendam perasaan kecewa, kami Keluarga mengiklaskan kepergiannya. Semoga dia so tenang di sana bersama kakaknya Ivana dan adiknya yang meninggal lebih dulu,” akunya dengan wajah sedih.
Sementara itu, menjelang detik-detik jenazah akan dibawa ke pekuburan sempat terjadi ketegangan ketika ratusan teman-teman korban menyeruak mendekati peti korban untuk menyampaikan salam perpisahan. Bahkan sempat terjadi aksi dorong-mendorong yang menolak penutupan peti jenazah yang nyaris saja berujung ricuh antara sesame para pekabung.
Akan tetapi suasana langsung reda ketika keluarga mempersilahlan peti pun ditutup dan diangkut ke pekuburan. “Kami adalah keluarga yang taat hukum, kami tidak mau brutal seperti oknum bajingan itu, kami tahu dia salah, karena itu kami menyerahkan seluruh proses hukum ke pihak yang berwajib. Kepada teman-teman sekalian, kalau kalian sayang sama Gerald, tolong jangan buat hal-hal yang mempersulit keadaan, mari sama-sama kita jaga kemanan supaya tetap kondulsif,” imbau salah satu paman korban di depan peti jenazah.
Nampak hadir dalam ibadah ini Kapolres Minahasa AKBP Dra Henny Posumah MM bersama jajaran Polres Minahasa, Kasat Brimob Polda Sulut Kombes Pol Godhelp Mansnembra serta Danramil Tondano Feky Welang. (req)