Amurang – Bupati Minahasa Selatan (Minsel) Christiany Eugenia Paruntu, SE tak dengan lantang menyampaikan apresiasi terhadap remaja GMIM kian pinter dan tahu isi ayat Alkitab.
Meski begitu, Bupati Minsel yang familiar disapa Tetty Paruntu ini mengajak agar remaja dan siswa GMIM harus mampu menjadi teladan di jemaat maupun di masyarakat harus bermental dan berkepribadian dan karakter Kristus.
“Bawalah selalu identitas remaja GMIM yang cinta damai, dan diharapkan mampu membawa kabar baik dan kabar sukacita kepada semua. Dengan demikian saya yakni dan percaya remaja GMIM mampu menjauhi Narkoba dan menolak segala perilaku negatif,” pesan Tetty Paruntu.
Bupati menyampaikan motifasi meski musim kemarau dan badai angin kencang yang menghantam tenda utama dan stand-stand remaja di lokasi Perkemahan Kreatif Remaja dan Siswa GMIM di kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2015, tepatnya di bumi perkemahan Desa Lopana Kecamatan Amurang Timur Kabupaten Minahasa Selatan wilayah pelayanan GMIM Tumpaan jangan menjadi penghalang untuk mendengar Firman Tuhan,ungkap Bupati yang juga ketua umum panitia perkemahan pada acara pembukaan.
‘’Saya bangga walaupun panas terik dan tenda utama diobrak-abrik oleh angin kencang, adik-adik remaja tetap setia mendengar Firman Tuhan,’’ tegasya.
Ketua Badan Pekerja Majelsi Sinode (BPMS) GMIM Pdt. DR. HWB Sumakul, saat memimpin Ibadah Pembukaan Perkemahan Remaja Sinode GMIM. Dalam khotbahnya, Sumakul menekankan tentang keteladanan seorang remaja GMIM.
“Jadi remaja gereja harus menjadi teladan dalam kehidupan pribadi, keluarga, jemaat dan masyarakat,” kata Sumakul.
Bahkan lanjut Sumakul, ketaatan dan kekudusan dari remaja adalah kunci dari keteladanan. Taat itu merujuk pada manusianya sedangkan kekudusaan itu adalah spiritualismenya. “Remaja teladan wajib katakan tidak untuk dosa “Say No to Sin”. Karena dimana ada Dosa disitu ada Kriminal. Dan dimana ada Kekudusan disitu ada keteladanan. Kalau kita katakan demikian, maka pak Polisi tidak sibuk lagi mengurusi masalah criminal para remaja,” tegas Sumakul.
Sedangkan dalam sambutan Ketua Kompela Remaja Sinode GMIM Pnt. Moody Rondonuwu, MT menekankan masalah perubahan paradigma remaja GMIM. Mulai dari tutur kata hingga tingkahlaku adalah wajib menjadi ciri khas anak-anak Tuhan.
‘’Di bumi perkemahan ini, remaja GMIM akan dibentuk mulai mental atau karakter yang khusus sehingga mampu membawa identitas remaja GMIM sebagai pembawa berkat’’ ungkap Rondonuwu
Hadir dalam acara pembukaan tersebut, Kapolres Minsel AKBP Benny Bawensel, SIK,MH, Kajari Amurang Umariady SH, MH, Wakil Ketua Komisi I Deprov Sulut Kristovorus Deky Palinggi, SE bersama seluruh para pejabat di Minsel.
Perkemahan Kreatif Remaja dan Siswa GMIM diikuti 928 jemaat dan110 wilayah dan masing-masing jemaat mengutus sedikitnya 10 atau lebih remaja (sanlylendongan)
Amurang – Bupati Minahasa Selatan (Minsel) Christiany Eugenia Paruntu, SE tak dengan lantang menyampaikan apresiasi terhadap remaja GMIM kian pinter dan tahu isi ayat Alkitab.
Meski begitu, Bupati Minsel yang familiar disapa Tetty Paruntu ini mengajak agar remaja dan siswa GMIM harus mampu menjadi teladan di jemaat maupun di masyarakat harus bermental dan berkepribadian dan karakter Kristus.
“Bawalah selalu identitas remaja GMIM yang cinta damai, dan diharapkan mampu membawa kabar baik dan kabar sukacita kepada semua. Dengan demikian saya yakni dan percaya remaja GMIM mampu menjauhi Narkoba dan menolak segala perilaku negatif,” pesan Tetty Paruntu.
Bupati menyampaikan motifasi meski musim kemarau dan badai angin kencang yang menghantam tenda utama dan stand-stand remaja di lokasi Perkemahan Kreatif Remaja dan Siswa GMIM di kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2015, tepatnya di bumi perkemahan Desa Lopana Kecamatan Amurang Timur Kabupaten Minahasa Selatan wilayah pelayanan GMIM Tumpaan jangan menjadi penghalang untuk mendengar Firman Tuhan,ungkap Bupati yang juga ketua umum panitia perkemahan pada acara pembukaan.
‘’Saya bangga walaupun panas terik dan tenda utama diobrak-abrik oleh angin kencang, adik-adik remaja tetap setia mendengar Firman Tuhan,’’ tegasya.
Ketua Badan Pekerja Majelsi Sinode (BPMS) GMIM Pdt. DR. HWB Sumakul, saat memimpin Ibadah Pembukaan Perkemahan Remaja Sinode GMIM. Dalam khotbahnya, Sumakul menekankan tentang keteladanan seorang remaja GMIM.
“Jadi remaja gereja harus menjadi teladan dalam kehidupan pribadi, keluarga, jemaat dan masyarakat,” kata Sumakul.
Bahkan lanjut Sumakul, ketaatan dan kekudusan dari remaja adalah kunci dari keteladanan. Taat itu merujuk pada manusianya sedangkan kekudusaan itu adalah spiritualismenya. “Remaja teladan wajib katakan tidak untuk dosa “Say No to Sin”. Karena dimana ada Dosa disitu ada Kriminal. Dan dimana ada Kekudusan disitu ada keteladanan. Kalau kita katakan demikian, maka pak Polisi tidak sibuk lagi mengurusi masalah criminal para remaja,” tegas Sumakul.
Sedangkan dalam sambutan Ketua Kompela Remaja Sinode GMIM Pnt. Moody Rondonuwu, MT menekankan masalah perubahan paradigma remaja GMIM. Mulai dari tutur kata hingga tingkahlaku adalah wajib menjadi ciri khas anak-anak Tuhan.
‘’Di bumi perkemahan ini, remaja GMIM akan dibentuk mulai mental atau karakter yang khusus sehingga mampu membawa identitas remaja GMIM sebagai pembawa berkat’’ ungkap Rondonuwu
Hadir dalam acara pembukaan tersebut, Kapolres Minsel AKBP Benny Bawensel, SIK,MH, Kajari Amurang Umariady SH, MH, Wakil Ketua Komisi I Deprov Sulut Kristovorus Deky Palinggi, SE bersama seluruh para pejabat di Minsel.
Perkemahan Kreatif Remaja dan Siswa GMIM diikuti 928 jemaat dan110 wilayah dan masing-masing jemaat mengutus sedikitnya 10 atau lebih remaja (sanlylendongan)