RATAHAN – Jumlah tenaga penyuluh di kabupaten Minahasa Tenggara masih sangat minim. Menurut data yang dihimpun, tenaga penyuluh yang dimiliki Pemkab Mitra saat ini hanya berjumlah 37 orang. Jumlah tersebut tentunya tidak sebanding dengan luas lahan pertanian di Mitra.
“Seharusnya, jumlah tenaga penyuluh yang harus dimiliki sebanyak 100 orang.
Padahal idealnya di setiap desa terdapat minimal satu tenaga penyuluh. Saat ini,
kami hanya bisa memaksimalkan tenaga yang ada meski sebenarnya belum memadai. Untuk itu, kami berharap BKDD Mitra memprioritaskan tenaga penyuluh dalam perekrutan CPNS,” jelas Kepala Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Mitra, Herman Kosakoy SE, pagi ini.
Sementara itu Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat (BKDD) Mitra, Phebe Punuindong SH menyatakan, formasi tenaga penyuluh memang akan diprioritaskan dalam perekrutan CPNS, selain tentunya tenaga guru dan kesehatan. Meski begitu, dia berharap pihak BP4K Mitra bisa memasukkan daftar kebutuhan riil jumlah tenaga penyuluh yang dibutuhkan.
“Kami berharap BP4K Mitra bisa merinci jumlah, jenis dan lokasi penempatan tenaga penyuluh nantinya. Hal ini sesuai dengan keputusan KemenPan-RB yang tidak ingin terjadi kongkalingkong dalam perekrutan CPNS nantinya,” pungkas Punuindong. (har)