Ratahan – Tak hanya pemadaman listrik yang membuat PLN Rayon Ratahan terus dihujani kritik. Kali ini, akibat melakukan pembersihan jaringan dengan menebang pohon penghijauan jenis Trambesi di ruas jalan Ratahan, PLN mendapat sorotan. Bukan hanya warga, tetapi juga pihak Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (BLHKP) Kabupaten Mitra.
Dikatakan Kepala BLHKP Mitra Marie Makalow, dalam melakukan pembersihan jaringan dengan menebang pohon, PLN tidak melakukan koordinasi dengan BLHKP. “Masalahnya, pohon tersebut merupakan pohon peneduh di sepanjang ruas jalan. Harusnya sebelum ditebang, koordinasi dulu,” kata Makalow, Senin (25/8/2014).
Diakui Makalow, penebangan dilakukan bukan pada ranting-ranting saja, tetapi langsung pada batang pohon. Selain itu, pohon dikupas pada bagian bawah batang. “Kita akan mulai menggiatkan penanaman pohon peneduh, tapi kok mereka malah menebangnya sebarangan,” tegasnya.
Noldy Pangkerego warga Ratahan juga menyesalkan tindaan dari PLN. Menurut dia, pembersihan bisa dilakukan dengan cara menebang rantingnya saja. “Kalau sudah potong batangnya dan dikupas, tentu sudah tidak bisa tumbuh lagi. Harusnya itu tidak dilakukan, sebab ada begitu banyak manfaat dari pohon-pohon tersebut,” sesalnya. (rulandsandag)
Ratahan – Tak hanya pemadaman listrik yang membuat PLN Rayon Ratahan terus dihujani kritik. Kali ini, akibat melakukan pembersihan jaringan dengan menebang pohon penghijauan jenis Trambesi di ruas jalan Ratahan, PLN mendapat sorotan. Bukan hanya warga, tetapi juga pihak Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (BLHKP) Kabupaten Mitra.
Dikatakan Kepala BLHKP Mitra Marie Makalow, dalam melakukan pembersihan jaringan dengan menebang pohon, PLN tidak melakukan koordinasi dengan BLHKP. “Masalahnya, pohon tersebut merupakan pohon peneduh di sepanjang ruas jalan. Harusnya sebelum ditebang, koordinasi dulu,” kata Makalow, Senin (25/8/2014).
Diakui Makalow, penebangan dilakukan bukan pada ranting-ranting saja, tetapi langsung pada batang pohon. Selain itu, pohon dikupas pada bagian bawah batang. “Kita akan mulai menggiatkan penanaman pohon peneduh, tapi kok mereka malah menebangnya sebarangan,” tegasnya.
Noldy Pangkerego warga Ratahan juga menyesalkan tindaan dari PLN. Menurut dia, pembersihan bisa dilakukan dengan cara menebang rantingnya saja. “Kalau sudah potong batangnya dan dikupas, tentu sudah tidak bisa tumbuh lagi. Harusnya itu tidak dilakukan, sebab ada begitu banyak manfaat dari pohon-pohon tersebut,” sesalnya. (rulandsandag)