Tomohon – Menindaklanjuti status Gunung Lokon yang sampai saat ini masih terus berfluktuatif, Pemerintah Kota Tomohon bersama Tim Komando Siaga Darurat Penanggulangan Bencana Letusan Gunung Lokon yang dipimpin Kepala Komando Siaga Darurat AKBP Marlien Tawas SH MH melaksanakan simulasi dan cara penanggulangan bencana Gunung Lokon.
Di sela-sela pelaksanaan simulasi, Tawas mengatakan bahwa didalamnya guna melaksanakan standard operasional prosedur dalam kegiatan pengamanan dan evakuasi penduduk agar supaya apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka semua aparatur baik dari tim penanggulangan bencana daerah, komponen masyarakat dan Pemerintah Kota Tomohon telah siap dan tanggap dalam menghadapi kemungkinan terburuk sekalipun.
“Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari kepedulian pemerintah bagi seluruh masyarakatnya terutama masyarakat yang mendiami kecamatan rawan bencana letusan Gunung Lokon yaitu Kecamatan Tomohon Utara sekaligus membekali kesigapan para pelaksana dan aparatur di lapangan guna meminimalisir dampak yang ditimbulkan akibat dari bencana Gunung Lokon,” ujar Tawas.
Simulasi ini diawali laporan Petugas Pos Pengawas Gunung Api Lokon dan Mahawu yang menyatakan bahwa letusan Gunung Lokon akan membahayakan penduduk dalam radius 3-4 Km terutama Kelurahan Tinoor I, Tinoor II, Kinilow I, Kinilow dan Kelurahan Kakaskasen I yang langsung dilanjutkan dengan pelaksanaannya.
Rangkaian simulasi yang melibatkan seluruh instansi terkait ini diwarnai dengan evakuasi lansia, anak-anak sekolah dan masyarakat yang terdiri dari 25 pengungsi setiap kelurahan, mewakili semua elemen masyarakat yang langsung dibawa ke tempat pengungsian dimana para petugas telah siap siaga dengan seluruh perlengkapan yang ada.
Di lokasi pengungsian telah tersedia tenda-tenda pengungsian, posko, media center, gudang peralatan, mobil dapur lapangan, klinik medis serta semua petugas yang telah siaga melayani para pengungsi. Begitu juga dengan ternak peliharaan masyarakat turut ikut dalam evakuasi ini.
Selanjutnya dalam msimulasi ini dilaksanakan identifikasi berbagai kendala yang harus dibenahi secara bersama dalam menangani bencana, baik dari koordinasi, komunikasi serta pemenuhan kebutuhan umum bagi para pengungsi dan para petugas di lapangan. Begitupula dengan jaminan keamanan akan harta benda yang ditinggalkan para pegungsi yang telah dijaga oleh aparat kepolisian, linmas, anggota TNI, kepala lingkungan dan wakil kepala lingkungan selama 1X12 secara bergantian.
Walikota Tomohon Jimmy Feidie Eman SE Ak yang turut menyaksikan kegiatan ini sangat mengharapkan agar warga masyarakat dapat mengerti dan memahami tentang prosedur pelaksanaan evakuasi apabila terjadi letusan yang besar.
Turut hadir dalam acara ini Dandim 1302 Minahasa Theo Kawatu, Ketua DPRD Tomohon Andy Sengkey SE, Wakil Ketua DPRD Marthen Manopo SH, Sekretaris Daerah Arnold Poli SH MAP, para Pejabat eselon II dan III Pemkot Tomohon bersama jajarannya, aparat TNI – POLRI, PMI Tomohon, Badan SAR dan Unit SAR Tomohon, Taruna Siaga Bencana (Tagana), Orari/Rapi, Pol PP, Polhut serta seluruh perwakilan dari setiap SKPD. (iker)