Manado, BeritaManado.com – Di urusan pertanian, perkebunan dan peternakan, DPRD memberikan rekomendasi agar pemerintah dapat melakukan sinkron antar perangkat daerah terkait, mengenai permasalahan harga komoditas pertanian, antara lain vanili, kelapa dan pala yang di rasa masih sangat muram.
Demikian dijelaskan Ketua Pansus LKPJ DPRD Sulut pembahas LKPJ Gubernur 2017, Ferdinand Mewengkang, ketika membacakan rekomendasi DPRD atas LKPJ Gubernur 2017 pada rapat paripurna DPRD Sulut, beberapa waktu lalu.
Rapat paripurna dipimpin Ketua DPRD Sulut, Andrei Angouw, didampingi wakil ketua Stefanus Vreeke Runtu, Marthen Manopo dan Wenny Lumentut, dihadiri Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw.
“Melakukan perbaikan dalam pemberian bantuan sarana dan prasarana pertanian untuk para petani yang dinilai DPRD penyalurannya kurang tepat sasaran,” jelas Ferdinand Mewengkang.
Perlu peremajaan tanaman kelapa yang signifikan sehingga perlu penambahan alokasi dana untuk pengadaan bibit kelapa dan ketersediaan pupuk serta peningkatan keterampilan dan pemberdayaan petani.
“Penambahan alokasi anggaran pada dinas peternakan untuk pengadaan bibit unggul berupa sapi, bebek dan ayam. Sentra-sentra atau agen-agen pupuk dapat dimaksimalkan untuk menghindari kelangkaan pupuk yang terjadi di Sulawesi Utara,” ujar Ferdinand Mewengkang.
Tanaman vanili dapat dikembangkan kembali, mengingat struktur tanah di Sulawesi Utara layak dikembangkan vanili. Bibit-bibit benih dari Sulawesi Utara dapat bersertifikat benih unggul lokal dan ke depan agar dikembangkan bibit bersertifikasi benih nasional.
“Serta stok bibit unggul dapat ditingkatkan, dikarenakan dengan meningkatkan sumber bibit unggul, otomatis dapat menciptakan lapangan kerja. Memaksimalkan tenaga penyuluh dan komisi penyuluh serta penganggarannya,” tukas Ferdinand Mewengkang.
(JerryPalohoon)