Tomohon – Fakultas Teologi UKIT YPTK GMIM dalam kurun waktu 4 tahun terakhir ini (2006-2010) telah menghasilkan ratusan tamatan. Sebagian besar dari tamatan ini berhasil mengikuti ujian negara sampai Desember 2008 melalui Departeman Agama RI Jakarta dhi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen.
Bagi tamatan yang mengambil konsentrasi Pendidikan Agama Kristen (PAK) langsung mendapatkan Ijazah Akta IV. Sedangkan tamatan program studi Teologi Kristen Protestan atau “kependetaan” yang ingin mendapatkan Ijazah Akta IV harus mengikuti lagi Kuliah Intensif Akta IV selama 3 bulan.
Prestasi lembaga ini sebagai ‘participating school’ dari Asosiasi Sekolah-Sekolah Teologi di Asia Tenggara (Inggris : SEAGST) telah berhasil menyelenggarakan ujian Doktoral yaitu pada Juli 2006 a.n. Pdt.Lientje Pangaila-Kaunang (bidang Biblika Perjanjian Lama) dan pada Maret 2009 a.n. Pdt. Liesje A. Sumapouw-Pangkey (bidang Pastoral) dan 6 mahasiswa program S2.
Tamatan S1 ini diterima menjadi Pegawai Negeri Sipil oleh pemerintah di kabupaten/kota dan provinsi Sulawesi Utara baik sebagai guru/dosen maupun sebagai pegawai kantor. Bahkan dari tamatan asal Ambon, ada 6 orang yang baru saja diterima menjadi dosen (agama) di Universitas Pattimura dan 1 orang diterima di Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN) Ambon.
Juga tidak terhitung banyaknya tamatan yang diterima menjadi vikaris dan kemudian diteguhkan sebagai Pendeta di gereja-gereja seperti KGPM, GMIST (Sangihe), GERMITA (Talaud), GMIBM (Bolaang Mongondow), GPIG (Gorontalo), GPM (Ambon), GPIBT (Toli-Toli), GKLB (Luwuk Banggai), GKI Papua, GPI Papua. Ada pula yang berhasil melanjutkan studi di UKSW Salatiga dan di UNSRAT.
Di tengah kebanggaan ini, ada perasaan sedih dilingkungan Fakultas Teologi UKIT YPTK GMIM karena ada tamatan (yang menyandang label YPTK GMIM dan anggota jemaat GMIM) yang mengikuti program penerimaan calon vikaris GMIM dinyatakan tidak lulus berkas pada kemarin 2 Maret 2010.
Informasi langsung dari yang bersangkutan bahwa ada cukup banyak yang dinyatakan tidak lulus berkas administratif dengan alasan lisan dari petugas karena mereka berijazah UKIT YPTK GMIM.
Untuk itu, mereka sedang menunggu pernyataan tertulis dari Ketua Panitia Penerimaan Vikaris tentang hal ini. Sementara itu sebagian besar tamatan UKIT YPTK GMIM yang lolos berkas karena ijazah mereka telah diganti dengan Ijazah UKIT Yayasan Wenas dan ada pula yang tetap dengan ijazah UKIT YPTK GMIM tetapi dilegaliser di UKIT Yayasan Wenas.
Sungguh, memiriskan hati bahwa GMIM tidak menerima tamatannya sendiri. Kalau pemerintah dapat menerima tamatan ini, mengapa GMIM tidak ? Ada apa GMIM?
Untuk itu, Dekan FTeol UKIT, Pdt. Augustien Kapahang-Kaunang,M.Th memohon kerjasama dari para tamatan periode 2006-2010 bahkan dari jemaat/masyarakat umum untuk membantu lembaga FTeol UKIT dalam pendataan ini.
Sebagai informasi mahasiswa yang mendaftar kembali berjumlah 308 orang dan di antara mereka terdapat a.l. 191 GMIM, 29 GMIST, 18 GMIBM, 12 GERMITA, 10 KGPM. Data kemahasiswaan ini telah dilaporkan ke DIKTI DIKNAS pada medio Februari 2010 bersama dengan data kemahasiswaan seluruh fakultas seUKIT.
Tomohon – Fakultas Teologi UKIT YPTK GMIM dalam kurun waktu 4 tahun terakhir ini (2006-2010) telah menghasilkan ratusan tamatan. Sebagian besar dari tamatan ini berhasil mengikuti ujian negara sampai Desember 2008 melalui Departeman Agama RI Jakarta dhi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen.
Bagi tamatan yang mengambil konsentrasi Pendidikan Agama Kristen (PAK) langsung mendapatkan Ijazah Akta IV. Sedangkan tamatan program studi Teologi Kristen Protestan atau “kependetaan” yang ingin mendapatkan Ijazah Akta IV harus mengikuti lagi Kuliah Intensif Akta IV selama 3 bulan.
Prestasi lembaga ini sebagai ‘participating school’ dari Asosiasi Sekolah-Sekolah Teologi di Asia Tenggara (Inggris : SEAGST) telah berhasil menyelenggarakan ujian Doktoral yaitu pada Juli 2006 a.n. Pdt.Lientje Pangaila-Kaunang (bidang Biblika Perjanjian Lama) dan pada Maret 2009 a.n. Pdt. Liesje A. Sumapouw-Pangkey (bidang Pastoral) dan 6 mahasiswa program S2.
Tamatan S1 ini diterima menjadi Pegawai Negeri Sipil oleh pemerintah di kabupaten/kota dan provinsi Sulawesi Utara baik sebagai guru/dosen maupun sebagai pegawai kantor. Bahkan dari tamatan asal Ambon, ada 6 orang yang baru saja diterima menjadi dosen (agama) di Universitas Pattimura dan 1 orang diterima di Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN) Ambon.
Juga tidak terhitung banyaknya tamatan yang diterima menjadi vikaris dan kemudian diteguhkan sebagai Pendeta di gereja-gereja seperti KGPM, GMIST (Sangihe), GERMITA (Talaud), GMIBM (Bolaang Mongondow), GPIG (Gorontalo), GPM (Ambon), GPIBT (Toli-Toli), GKLB (Luwuk Banggai), GKI Papua, GPI Papua. Ada pula yang berhasil melanjutkan studi di UKSW Salatiga dan di UNSRAT.
Di tengah kebanggaan ini, ada perasaan sedih dilingkungan Fakultas Teologi UKIT YPTK GMIM karena ada tamatan (yang menyandang label YPTK GMIM dan anggota jemaat GMIM) yang mengikuti program penerimaan calon vikaris GMIM dinyatakan tidak lulus berkas pada kemarin 2 Maret 2010.
Informasi langsung dari yang bersangkutan bahwa ada cukup banyak yang dinyatakan tidak lulus berkas administratif dengan alasan lisan dari petugas karena mereka berijazah UKIT YPTK GMIM.
Untuk itu, mereka sedang menunggu pernyataan tertulis dari Ketua Panitia Penerimaan Vikaris tentang hal ini. Sementara itu sebagian besar tamatan UKIT YPTK GMIM yang lolos berkas karena ijazah mereka telah diganti dengan Ijazah UKIT Yayasan Wenas dan ada pula yang tetap dengan ijazah UKIT YPTK GMIM tetapi dilegaliser di UKIT Yayasan Wenas.
Sungguh, memiriskan hati bahwa GMIM tidak menerima tamatannya sendiri. Kalau pemerintah dapat menerima tamatan ini, mengapa GMIM tidak ? Ada apa GMIM?
Untuk itu, Dekan FTeol UKIT, Pdt. Augustien Kapahang-Kaunang,M.Th memohon kerjasama dari para tamatan periode 2006-2010 bahkan dari jemaat/masyarakat umum untuk membantu lembaga FTeol UKIT dalam pendataan ini.
Sebagai informasi mahasiswa yang mendaftar kembali berjumlah 308 orang dan di antara mereka terdapat a.l. 191 GMIM, 29 GMIST, 18 GMIBM, 12 GERMITA, 10 KGPM. Data kemahasiswaan ini telah dilaporkan ke DIKTI DIKNAS pada medio Februari 2010 bersama dengan data kemahasiswaan seluruh fakultas seUKIT.