Amurang, BeritaManado – Seorang Balita di Desa Paslaten 1 Kecamatan Tatapaan Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) Juliandro Manarisip yang masih berusia 1 tahun 8 bulan terbaring lemah karena divonis menderita Hydrocephalus atau pembesaran kepala sejak masih berusia 2 bulan.
Menurut Rina Manarisip (29) sang ibu, sejak lahir di RS Kalooran Amurang, Juliandro Manarisip sudah menunjukkan gejala tidak normal. Dimana tempurung kepala bagian belakang lembek.
“Disaat memasuki usia 1 bulan keluar cairan bening dari telinga bagian kiri dan selanjutnya di telinga bagian kanan. Saat itu kami belum mengetahui apa yang diderita, lantaran pembesaran belum terlalu tampak,” kata Rina Manarisip
Disaat berumur 2 bulan, Juliandro Manarisip akhirnya dibawa ke RS Kalooran untuk diperiksa. Oleh dokter akhirnya divonis terkena penyakit Hydrocephalus. Dan sempat dirujuk ke RS Malalayang selama 2 minggu. Namun karena ketiadaan biaya akhirnya Juliandro Manarisip pulang untuk dirawat sendiri.
Dikarenakan masalah biaya, sejak September 2016, Julio tidak lagi dirawat secara medis dan mencoba melakukan perawatan alternatif. Apalagi karena kondisinya, ayah Juliandro Manarisip meninggalkan dan lepas tanggung jawab.
Ketidakmampuan memberi perawatan ke dokter juga tidak lepas dari BPJS yang sudah terhenti sejak September 2016. Ketika ditanyakan kenapa berhenti lagi-lagi terbentur biaya. Sedangkan keluarga ini belum ter-cover oleh Jamkesda, Jamkesmas ataupun KIS.
“Saya suka anak saya bisa sembuh dengan mendapat perawatan dari dokter. Tapi bagimana lagi ongkos mengantar ke rumah sakit saja sudah sulit apalagi kalau sampai harus dirawat dalam jangka waktu lama. Jadi mau tidak mau hanya bisa di rumah saja,” terang Rina Manarisip yang didampingi keluarga saat ditemui di rumahnya Senin (22/5/2017).(TamuraWatung)