Ratahan – Terbang tinggi resikonya jatuh berkeping-keping, peribahasa ini tepat disematkan untuk grup marching band SMP Negeri 1 Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra).
Meski menorehkan prestasi gemilang di tingkat kabupaten Mitra lebih khusus lagi meraih juara 1 nasional dalam kompetisi marching band tingkat nasional di Makasar, namun itu tidak membuat bupati Mitra James Sumendap SH bangga.
Mirisnya, Sumendap justru terang-terangan mengkritik keikutsertaan marching band SMP Negeri 1 Ratahan pada kompetisi di Makasar itu. “Kegiatan itu hanyalah proyek mercusuar belaka,” sebutnya disela-sela pelantikan pejat struktural eselon II akhir pekan kemarin.
Tujuan pendidikan yakni memacu kreativitas siswa tidak tercapai. “Itu Kepsek pe makang puji,” ujar bupati sembari menegaskan jika kegiatan tersebut hanya menyusahkan rakyat.
Lanjut dia, orang tua justru disusahkan karena harus berjualan kue demi membiayai keikutsertaan anak-anak mereka. “Makanya saya bilang kegiatan tersebut hanya menyusahkan rakyat,” tukasnya.
Ditambahkan bupati, karena telah menyimpang dari idealisme pendidikan, dirinya mengaku tidak mengabulkan permohonan bantuan dana sekolah untuk ikut kegiatan di Makasar.
“Kegiatan marching band tidak terlalu cocok diterapkan karena melibatkan terlalu banyak peserta,” ujarnya. (rulandsandag)
Ratahan – Terbang tinggi resikonya jatuh berkeping-keping, peribahasa ini tepat disematkan untuk grup marching band SMP Negeri 1 Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra).
Meski menorehkan prestasi gemilang di tingkat kabupaten Mitra lebih khusus lagi meraih juara 1 nasional dalam kompetisi marching band tingkat nasional di Makasar, namun itu tidak membuat bupati Mitra James Sumendap SH bangga.
Mirisnya, Sumendap justru terang-terangan mengkritik keikutsertaan marching band SMP Negeri 1 Ratahan pada kompetisi di Makasar itu. “Kegiatan itu hanyalah proyek mercusuar belaka,” sebutnya disela-sela pelantikan pejat struktural eselon II akhir pekan kemarin.
Tujuan pendidikan yakni memacu kreativitas siswa tidak tercapai. “Itu Kepsek pe makang puji,” ujar bupati sembari menegaskan jika kegiatan tersebut hanya menyusahkan rakyat.
Lanjut dia, orang tua justru disusahkan karena harus berjualan kue demi membiayai keikutsertaan anak-anak mereka. “Makanya saya bilang kegiatan tersebut hanya menyusahkan rakyat,” tukasnya.
Ditambahkan bupati, karena telah menyimpang dari idealisme pendidikan, dirinya mengaku tidak mengabulkan permohonan bantuan dana sekolah untuk ikut kegiatan di Makasar.
“Kegiatan marching band tidak terlalu cocok diterapkan karena melibatkan terlalu banyak peserta,” ujarnya. (rulandsandag)