TOMOHON, beritamanado.com – Wakil Wali Kota Tomohon Syerly Sompotan menghadiri Pelatihan Agribisnis Cabe di Balai Benin Pertanian atau Show Window, Kamis (09/11/2017). Dalam kesempatan tersebut, Sompotan mengatakan salah satu produk unggulan di Kota Tomohon adalah komoditi cabe.
“Dari luas 2.012 Ha lahan potensi holtikulura, sebanyak 284 Ha adalah lahan cabe yang mampu memproduksi 3.976 ton cabe rawit dan cabe besar dalam satu tahun. Kota Tomohon telah menerima 60 Ha cabe melalui program upaya khusus yang diadakan oleh Kementerian Pertanian lewat Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara.”
“Untuk mengantisipasi terjadinya over produksi cabe, maka Pemerintah Kota Tomohon telah mempersiapkan peralatan untuk pengolahan hasil pertanian. Usaha ini perlu mendapat perhatian dari semua stakeholder agar mampu tumbuh dan berkembang serta mampu sebagai penggerak perekonomian masyarakat,” terang Sompotan.
Terkait masalah produksi yang rendah, dikatakannya belum optimalnya penggunaan teknologi tepat guna, masalah pemasaran dan sebagainya, untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan oleh pemerintah adalah pelatihan. “Pelatihan agribisnis cabe perlu dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan petani,” ungkapnya.
Produk pertanian yang dihasilkan harus diikuti oleh perkembangan industri pengolahan maka untuk menggerakan sistem agribisnis perlu dukungan semua pihak mulai dari petani, koperasi, BUMN dan swasta. “Saya berharap kepada para peserta pelatihan untuk dapat memanfaatkan kegiatan pelatihan ini terutama untuk mendapatkan tambahan wawasan dan pengetahuan yang disampaikan oleh narasumber,” bebernya.
Tampak hadir Narasumber Kepala Seksi Pemasaran dan PHP Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara Karel Lala SP MSi, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Tomohon Vonny Pontoh MBA, Kepala BP3 se-Kota Tomohon dan peserta pelatihan.
(ReckyPelealu)
TOMOHON, beritamanado.com – Wakil Wali Kota Tomohon Syerly Sompotan menghadiri Pelatihan Agribisnis Cabe di Balai Benin Pertanian atau Show Window, Kamis (09/11/2017). Dalam kesempatan tersebut, Sompotan mengatakan salah satu produk unggulan di Kota Tomohon adalah komoditi cabe.
“Dari luas 2.012 Ha lahan potensi holtikulura, sebanyak 284 Ha adalah lahan cabe yang mampu memproduksi 3.976 ton cabe rawit dan cabe besar dalam satu tahun. Kota Tomohon telah menerima 60 Ha cabe melalui program upaya khusus yang diadakan oleh Kementerian Pertanian lewat Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara.”
“Untuk mengantisipasi terjadinya over produksi cabe, maka Pemerintah Kota Tomohon telah mempersiapkan peralatan untuk pengolahan hasil pertanian. Usaha ini perlu mendapat perhatian dari semua stakeholder agar mampu tumbuh dan berkembang serta mampu sebagai penggerak perekonomian masyarakat,” terang Sompotan.
Terkait masalah produksi yang rendah, dikatakannya belum optimalnya penggunaan teknologi tepat guna, masalah pemasaran dan sebagainya, untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan oleh pemerintah adalah pelatihan. “Pelatihan agribisnis cabe perlu dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan petani,” ungkapnya.
Produk pertanian yang dihasilkan harus diikuti oleh perkembangan industri pengolahan maka untuk menggerakan sistem agribisnis perlu dukungan semua pihak mulai dari petani, koperasi, BUMN dan swasta. “Saya berharap kepada para peserta pelatihan untuk dapat memanfaatkan kegiatan pelatihan ini terutama untuk mendapatkan tambahan wawasan dan pengetahuan yang disampaikan oleh narasumber,” bebernya.
Tampak hadir Narasumber Kepala Seksi Pemasaran dan PHP Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara Karel Lala SP MSi, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Tomohon Vonny Pontoh MBA, Kepala BP3 se-Kota Tomohon dan peserta pelatihan.
(ReckyPelealu)