Manado – Hasil survey Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menyebutkan raihan 56% untuk rangking pertama dengan selisih jauh untuk rangking kedua dipertanyakan beberapa pihak. Butje Lasut misalnya, melalui email yang dikirimkan kepada BeritaManado mempertanyakan bila hasil tersebut merupakan refleksi pilihan orang di Sulut.
“Bagaimana dorang kase nama itu survey Pilgub 2010, kalo depe responden cuma 430 orang? Sedangkan SULUT depe penduduk jutaan orang?” ungkapnya. Iapun mempertanyakan mengapa tidak ada orang Minahasa yang melakukan survey.
“Di Sulut sendiri nyandak ada so perusahaan survey kong yang buat survey di Sulut orang2 dari Jakarta? Voor samua orang Minahasa (pemda SULUT, pemda kab/kotamadya, deng masyarakat), apa nyandak ada dari torang yang boleh jadi “pioneer” soal survey di daerah sandiri? Orang Minahasa itu di Indonesia dikenal berpendidikan di atas rata2 penduduk Indonesia?” tulis Butje Lasut penuh tanya.
Dilain pihak, mantan Rektor IKIP Negeri Manado Prof. Dr. Max. Wullur, MS saat BeritaManado berbincang dan mempertanyakan keakuratan survey tersebut hanya menjawab datar. “Tergantung lokasi mana yang di survey dan metoda yang digunakan” ujarnya singkat.
Sementara perbicangan di rumah-rumah kopi juga meragukan keakuratan survey tersebut. “Ah jangan-jangan kwa ini cuma survey pesanan. So sama dengan propaganda supaya pilih tu yang menang survey” ujar salah satu pengunjung rumah kopi di jalan Samratulangi.
Manado – Hasil survey Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menyebutkan raihan 56% untuk rangking pertama dengan selisih jauh untuk rangking kedua dipertanyakan beberapa pihak. Butje Lasut misalnya, melalui email yang dikirimkan kepada BeritaManado mempertanyakan bila hasil tersebut merupakan refleksi pilihan orang di Sulut.
“Bagaimana dorang kase nama itu survey Pilgub 2010, kalo depe responden cuma 430 orang? Sedangkan SULUT depe penduduk jutaan orang?” ungkapnya. Iapun mempertanyakan mengapa tidak ada orang Minahasa yang melakukan survey.
“Di Sulut sendiri nyandak ada so perusahaan survey kong yang buat survey di Sulut orang2 dari Jakarta? Voor samua orang Minahasa (pemda SULUT, pemda kab/kotamadya, deng masyarakat), apa nyandak ada dari torang yang boleh jadi “pioneer” soal survey di daerah sandiri? Orang Minahasa itu di Indonesia dikenal berpendidikan di atas rata2 penduduk Indonesia?” tulis Butje Lasut penuh tanya.
Dilain pihak, mantan Rektor IKIP Negeri Manado Prof. Dr. Max. Wullur, MS saat BeritaManado berbincang dan mempertanyakan keakuratan survey tersebut hanya menjawab datar. “Tergantung lokasi mana yang di survey dan metoda yang digunakan” ujarnya singkat.
Sementara perbicangan di rumah-rumah kopi juga meragukan keakuratan survey tersebut. “Ah jangan-jangan kwa ini cuma survey pesanan. So sama dengan propaganda supaya pilih tu yang menang survey” ujar salah satu pengunjung rumah kopi di jalan Samratulangi.