TOMOHON—Kehadiran Gerakan Federal Indonesia di Minahasa (Gerafim) memunculkan multitafsir dari berbagai pihak, baik secara individu maupun kelopok. Hal ini disampaikan oleh Bert Supit kepada beritamanado soal saah pengertian yang sampaikan sejumlah kalangan di media masa.
“Banyak kalangan yang berangapan bahwa gerakan yang kami gagas ini merupakan gerakan ketidak puasan, gerakan separatis dan sebagainya terhadap pemerintah,” kata Supit.
Menurut Supit Gerafim sebenarnya bertujuan positif karena mengatur bagaimana mengagas berjuang dan tetap mengawal eksistensi dalam berbangsa dan bernegara.
“Kehadiran gerakan ini sekali lagi saya tegaskan bukan gerakan separatis seperti banyak tangapan orang-orang, tapi gerakan untuk mengawal ke-Indonesiaan,” tegasnya.
Supit sendiri berharap setiap kalangan yang tidak paham dengan Gerafim diam dan tidak perlu angkat suara, karena jika ikut bersuara tanpa tahu permasalahan malah akan memeperumit.(gn)
TOMOHON—Kehadiran Gerakan Federal Indonesia di Minahasa (Gerafim) memunculkan multitafsir dari berbagai pihak, baik secara individu maupun kelopok. Hal ini disampaikan oleh Bert Supit kepada beritamanado soal saah pengertian yang sampaikan sejumlah kalangan di media masa.
“Banyak kalangan yang berangapan bahwa gerakan yang kami gagas ini merupakan gerakan ketidak puasan, gerakan separatis dan sebagainya terhadap pemerintah,” kata Supit.
Menurut Supit Gerafim sebenarnya bertujuan positif karena mengatur bagaimana mengagas berjuang dan tetap mengawal eksistensi dalam berbangsa dan bernegara.
“Kehadiran gerakan ini sekali lagi saya tegaskan bukan gerakan separatis seperti banyak tangapan orang-orang, tapi gerakan untuk mengawal ke-Indonesiaan,” tegasnya.
Supit sendiri berharap setiap kalangan yang tidak paham dengan Gerafim diam dan tidak perlu angkat suara, karena jika ikut bersuara tanpa tahu permasalahan malah akan memeperumit.(gn)