Jakarta – Kepemimpinan Penjabat Gubernur Sulawesi Utara Dr. Sumarsono MDM berakhir hari ini Jumat (12/2/2016), oleh karena itu, Sumarsono berterimakasih kepada seluruh masyarakat Sulawesi Utara.
“Saya sangat terkesan atas sambutan yang saya terima di bumi Nyiur Melambai ini tanpa memandang suku dan agama” jelas Dirjen Otda Kemendagri RI lewat media sosial Whatsapp dari ruang kerjanya di Jakarta.
Sumarsono juga menambahkan, bahwa menjadi Gubernur di Sulawesi Utara memberi pengalaman tersendiri, serta pelajaran yang berharga yang didapat kala berkunjung ke segala elemen masyarakat, apalagi ke Gereja-Gereja.
“Pluralisme adalah hal yang baik, ketika berjalan beriringan. Banyak hal berharga saya pelajari dari masyarakat juga dari gereja ke gereja,” ujar Sumarsono.
Sumarsono berpesan, agar kiranya kekompakan dan ikatan persaudaraan yang kuat, serta nilai kebudayaan dan keagamaan yang kokoh terus bertumbuh di bumi Nyiur Melambai, sembari memohon maaf kepada warga dan masyarakat, apabila selama masa kepemimpinannya ada hal yang tidak sesuai atau berkenan bagi sebagian masyarakat. (rizath polii)
Jakarta – Kepemimpinan Penjabat Gubernur Sulawesi Utara Dr. Sumarsono MDM berakhir hari ini Jumat (12/2/2016), oleh karena itu, Sumarsono berterimakasih kepada seluruh masyarakat Sulawesi Utara.
“Saya sangat terkesan atas sambutan yang saya terima di bumi Nyiur Melambai ini tanpa memandang suku dan agama” jelas Dirjen Otda Kemendagri RI lewat media sosial Whatsapp dari ruang kerjanya di Jakarta.
Sumarsono juga menambahkan, bahwa menjadi Gubernur di Sulawesi Utara memberi pengalaman tersendiri, serta pelajaran yang berharga yang didapat kala berkunjung ke segala elemen masyarakat, apalagi ke Gereja-Gereja.
“Pluralisme adalah hal yang baik, ketika berjalan beriringan. Banyak hal berharga saya pelajari dari masyarakat juga dari gereja ke gereja,” ujar Sumarsono.
Sumarsono berpesan, agar kiranya kekompakan dan ikatan persaudaraan yang kuat, serta nilai kebudayaan dan keagamaan yang kokoh terus bertumbuh di bumi Nyiur Melambai, sembari memohon maaf kepada warga dan masyarakat, apabila selama masa kepemimpinannya ada hal yang tidak sesuai atau berkenan bagi sebagian masyarakat. (rizath polii)