Kepala Pelabuhan Penyeberangan Francky Sumampow.
Airmadidi-Sorotan tajam terus bergulir bagi pelayanan di Pelabuhan Likupang, Minut.
Hal ini diakibatkan tidak pastinya jadwal pelayaran, sedangkan barang-barang milik calon penumpang sudah menumpuk, bahkan untuk komoditi pangan telah busuk.
“Tingkat kepercayaan masyarakat menggunakan jasa pelabuhan ini semakin tinggi, semestinya harus dibarengi dengan pelayanan yang maksimal,” sembur Denny Sompie, legislator Minut asal Likupang, Rabu (4/3/2015).
Ditambahkannya, PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Provinsi Sulut sebagai penanggungjawab harusnya lebih profesional menjawab kebutuhan warga. “Karena ini tentunya akan berakibat pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Minut,” timpal Sompie.
Sementara itu, Kepala Pelabuhan Penyeberangan Francky Sumampow mengungkapkan penyebab masalah di Pelabuhan Likupang. “Belum diserahkannya pelabuhan penyeberangan ini sebagai aset daerah menjadi masalah sehingga pengusulan penambahan fasilitas sulit dilakukan. Padahal pelabuhan ini masih perlu perbaikan dan tambahan fasilitas lain,” ungkap Sumampow.(Finda Muhtar)
Kepala Pelabuhan Penyeberangan Francky Sumampow.
Airmadidi-Sorotan tajam terus bergulir bagi pelayanan di Pelabuhan Likupang, Minut.
Hal ini diakibatkan tidak pastinya jadwal pelayaran, sedangkan barang-barang milik calon penumpang sudah menumpuk, bahkan untuk komoditi pangan telah busuk.
“Tingkat kepercayaan masyarakat menggunakan jasa pelabuhan ini semakin tinggi, semestinya harus dibarengi dengan pelayanan yang maksimal,” sembur Denny Sompie, legislator Minut asal Likupang, Rabu (4/3/2015).
Ditambahkannya, PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Provinsi Sulut sebagai penanggungjawab harusnya lebih profesional menjawab kebutuhan warga. “Karena ini tentunya akan berakibat pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Minut,” timpal Sompie.
Sementara itu, Kepala Pelabuhan Penyeberangan Francky Sumampow mengungkapkan penyebab masalah di Pelabuhan Likupang. “Belum diserahkannya pelabuhan penyeberangan ini sebagai aset daerah menjadi masalah sehingga pengusulan penambahan fasilitas sulit dilakukan. Padahal pelabuhan ini masih perlu perbaikan dan tambahan fasilitas lain,” ungkap Sumampow.(Finda Muhtar)