Manado – Provinsi Sulut yang merupakan penghasil cengkih terbesar ketiga di Indonesia, mulai memasuki masa panen raya 4 tahunan. Panen tahun ini diproyeksikan mencapai 12.000 ton. Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindagkop Provinsi Sulawesi Utara Rumbaya Albert mengatakan panen cengkih tahun lalu hanya 10% dan pada tahun ini diproyeksi mencapai 80% dari total tanaman.
“Seperti panen raya 2006, yang kami khawatirkan harga cengkih akan anjlok,” ujarnya di sela-sela acara Rapat Kerja Tahun 2010 Kementerian Perindustrian.
Kondisi pasar pasar domestik saat ini relatif menguntungkan setelah pemerintah menetapkan larangan impor cengkih sejak 4 tahun lalu. Namun, katanya, kemungkinan permainan para pedagang bisa saja membuat harga cengkih tertekan. Terkait dengan hal tersebut, acara Rapat Kerja Tahun 2010 Kementerian Perindustrian dimanfaatkan oleh pejabat Dinas Perindustrian Sulut untuk meminta difasilitasi pertemuan dengan kalangan pabrikan rokok. “Kami datang bersama dengan asosiasi petani cengkih,” ujarnya.
Harga cengkih di Manado saat ini di kisaran Rp50.000 per kg. Menurut Rumbaya, biaya produksi cengkih diperhitungkan saat ini Rp41.000 per kg, sehingga diharapkan harga pembelian pabrikan pengguna cengkih di atas biaya produksi itu. “Pada 2006, harga cengkih kami sempat merosot di angka Rp16.000 per kg, padahal harga pokok produksinya mencapai Rp31.000 per kg,” ujarnya (BI)
Manado – Provinsi Sulut yang merupakan penghasil cengkih terbesar ketiga di Indonesia, mulai memasuki masa panen raya 4 tahunan. Panen tahun ini diproyeksikan mencapai 12.000 ton. Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindagkop Provinsi Sulawesi Utara Rumbaya Albert mengatakan panen cengkih tahun lalu hanya 10% dan pada tahun ini diproyeksi mencapai 80% dari total tanaman.
“Seperti panen raya 2006, yang kami khawatirkan harga cengkih akan anjlok,” ujarnya di sela-sela acara Rapat Kerja Tahun 2010 Kementerian Perindustrian.
Kondisi pasar pasar domestik saat ini relatif menguntungkan setelah pemerintah menetapkan larangan impor cengkih sejak 4 tahun lalu. Namun, katanya, kemungkinan permainan para pedagang bisa saja membuat harga cengkih tertekan. Terkait dengan hal tersebut, acara Rapat Kerja Tahun 2010 Kementerian Perindustrian dimanfaatkan oleh pejabat Dinas Perindustrian Sulut untuk meminta difasilitasi pertemuan dengan kalangan pabrikan rokok. “Kami datang bersama dengan asosiasi petani cengkih,” ujarnya.
Harga cengkih di Manado saat ini di kisaran Rp50.000 per kg. Menurut Rumbaya, biaya produksi cengkih diperhitungkan saat ini Rp41.000 per kg, sehingga diharapkan harga pembelian pabrikan pengguna cengkih di atas biaya produksi itu. “Pada 2006, harga cengkih kami sempat merosot di angka Rp16.000 per kg, padahal harga pokok produksinya mencapai Rp31.000 per kg,” ujarnya (BI)