MANADO—Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mendukung rencana pemerintah pusat, untuk merealisasikan proyek pembangunan rel kereta api (KA) trans Pulau Sulawesi. Pembangunan sarana infrastruktur angkutan penumpang ini, dinilai akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Sulut.
Demikian dikatakan Staf Khusus Gubernur bidang Ekonomi, Jackson Kumaat di Manado (7/10). ”Rencana pembangunan rel KA yang menghubungkan ujung Sulut dan Sulsel telah menjawab persoalan transportasi publik. Sarana
transportasi ini sangat menunjang perekonomian masyarakat,” kata Kumaat.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Koridor Masterplan Percepatan Pembangunan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Wilayah Sulawesi, Fadel Muhammad, mengatakan pihaknya akan merealisasikan pembangunan
jalur rel Kereta Api (KA) trans Sulawesi sepanjang 2.000 kilometer.
Menurut Fadel, investor asal Rusia siap untuk membangun jalur tersebut dan desain perencanaan jalur rel ganda KA yang akan berfungsi sebagai sarana konektivitas antar wilayah itu telah dipersiapkan.
Menurut Kumaat, sarana transportasi darat merupakan bagian dari infrastruktur penting dalam menunjang roda perekonomian daerah. Selama ini, kata dia, kinerja dunia usaha mengalami kendala dalam memasarkan potensi hasil alam.
”Jalan darat sering mengalami kerusakan, karena sering dilintasi kendaraan berat yang melebihi tonase. Jalur kereta api lintas Sulawesi merupakan solusi jitu menjawab persoalan transportasi publik dan dunia usaha,” kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan, pembangunan rel KA lintas Sulawesi diperkirakan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di lima daerah, yakni di Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel dan Sultra. ”Transportasi ini bisa
meningkatkan perekonomian daerah antara 10 hingga 30 persen,” ungkap dia.
Selain itu, pembangunan jalur rel KA merupakan usulan inisiatif baru dalam pengembangan koridor Sulawesi terkait MP3EI, untuk menjadikan Sulawesi sebagai salah satu daerah basis produksi pangan terutama beras. Diharapkan, ketersediaan infrastruktur transportasi KA akan mendukung ketersediaan beras sebagai lumbung padi di Sulawesi.
”Transportasi kereta api membuat Sulut tak lagi bergantung pada beras impor,” tandas dia.
Dalam Dokumen MP3EI, terkait dengan pembangunan Koridor Ekonomi Sulawesi telah diindentifikasi rencana untuk kegiatan ekonomi utama yaitu pertanian pangan, kakao, perikanan, pertambangan nikel dan migas serta
sarana infrastruktur pendukung sekitar Rp309 triliun.
Berdasrkan catatan redaksi, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Gubernur Sulut SH Sarundajang beserta rombongan mengunjungi Rusia untuk melobi investasi di Indonesia, khususnya di Sulut. “Gubernur mendapat
kesempatan untuk memaparkan keunggulan Sulut dari berbagai sektor yakni trade, tourism, dan investment,” kata Jackson di Moskow pada 12 September 2011 yang lalu. (*/jry)
MANADO—Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mendukung rencana pemerintah pusat, untuk merealisasikan proyek pembangunan rel kereta api (KA) trans Pulau Sulawesi. Pembangunan sarana infrastruktur angkutan penumpang ini, dinilai akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Sulut.
Demikian dikatakan Staf Khusus Gubernur bidang Ekonomi, Jackson Kumaat di Manado (7/10). ”Rencana pembangunan rel KA yang menghubungkan ujung Sulut dan Sulsel telah menjawab persoalan transportasi publik. Sarana
transportasi ini sangat menunjang perekonomian masyarakat,” kata Kumaat.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Koridor Masterplan Percepatan Pembangunan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Wilayah Sulawesi, Fadel Muhammad, mengatakan pihaknya akan merealisasikan pembangunan
jalur rel Kereta Api (KA) trans Sulawesi sepanjang 2.000 kilometer.
Menurut Fadel, investor asal Rusia siap untuk membangun jalur tersebut dan desain perencanaan jalur rel ganda KA yang akan berfungsi sebagai sarana konektivitas antar wilayah itu telah dipersiapkan.
Menurut Kumaat, sarana transportasi darat merupakan bagian dari infrastruktur penting dalam menunjang roda perekonomian daerah. Selama ini, kata dia, kinerja dunia usaha mengalami kendala dalam memasarkan potensi hasil alam.
”Jalan darat sering mengalami kerusakan, karena sering dilintasi kendaraan berat yang melebihi tonase. Jalur kereta api lintas Sulawesi merupakan solusi jitu menjawab persoalan transportasi publik dan dunia usaha,” kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan, pembangunan rel KA lintas Sulawesi diperkirakan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di lima daerah, yakni di Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sulsel dan Sultra. ”Transportasi ini bisa
meningkatkan perekonomian daerah antara 10 hingga 30 persen,” ungkap dia.
Selain itu, pembangunan jalur rel KA merupakan usulan inisiatif baru dalam pengembangan koridor Sulawesi terkait MP3EI, untuk menjadikan Sulawesi sebagai salah satu daerah basis produksi pangan terutama beras. Diharapkan, ketersediaan infrastruktur transportasi KA akan mendukung ketersediaan beras sebagai lumbung padi di Sulawesi.
”Transportasi kereta api membuat Sulut tak lagi bergantung pada beras impor,” tandas dia.
Dalam Dokumen MP3EI, terkait dengan pembangunan Koridor Ekonomi Sulawesi telah diindentifikasi rencana untuk kegiatan ekonomi utama yaitu pertanian pangan, kakao, perikanan, pertambangan nikel dan migas serta
sarana infrastruktur pendukung sekitar Rp309 triliun.
Berdasrkan catatan redaksi, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Gubernur Sulut SH Sarundajang beserta rombongan mengunjungi Rusia untuk melobi investasi di Indonesia, khususnya di Sulut. “Gubernur mendapat
kesempatan untuk memaparkan keunggulan Sulut dari berbagai sektor yakni trade, tourism, dan investment,” kata Jackson di Moskow pada 12 September 2011 yang lalu. (*/jry)