Mitra – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey mengatakan saat ini Sulut bakal memiliki pabrik Wine sebagai solusi pemerintah terhadap petani enau (cap tikus).
Minuman keras, khususnya produk lokal jenis cap tikus, yang selama ini membuat dilematis pemerintah dalam membatasinya karena menjadi mata penghasilan petani enau.
Kini para petani cap tikus bisa mendapatkan solusi terhadap hasil pertaniannya yang tidak lagi hanya monoton dijual sebagai produk cap tikus.
Hal itu diungkapkan Olly Dondokambey SE saat membawakan sambutan di HUT Ke-10 Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) Selasa (23/5/2017).
“Izin pembuatan wine sudah keluar, tak lama lagi akan diproduksi,” tutur Olly Dondokambey.
Dia menambahlan, nantinya produk wine asal Sulut akan diprioritaskan jual ke luar daerah dan ekspor ke luar negeri.
Untuk itu menurut Olly Dondokambey, jika pabrik wine sudah mulai produksi, diimbau para petani cengkih tidak lagi membuat Miras Cap Tikus.
“Tapi lebih baik dibuat gula aren atau gula merah yang akan menjadi bahan dasar wine, yang harga beli pabrik akan tetap menguntungkan para petani enau,” ujarnya.
Dia menambahkan prospek gula aren kini semakin baik karena permintaan produk gula merah juga datang dari Philipina.
“Saat ini sudah ada permintaan gula merah satu kontainer yang akan dikirim ke Philipina dengan kapal Ro-Ro (Roll Out-Roll On,red). Jadi ini menguntungkan para petani enau, tanpa memproduksi cap tikus,” tegas Olly Dondokambey. (***/rizathpolii)
Mitra – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey mengatakan saat ini Sulut bakal memiliki pabrik Wine sebagai solusi pemerintah terhadap petani enau (cap tikus).
Minuman keras, khususnya produk lokal jenis cap tikus, yang selama ini membuat dilematis pemerintah dalam membatasinya karena menjadi mata penghasilan petani enau.
Kini para petani cap tikus bisa mendapatkan solusi terhadap hasil pertaniannya yang tidak lagi hanya monoton dijual sebagai produk cap tikus.
Hal itu diungkapkan Olly Dondokambey SE saat membawakan sambutan di HUT Ke-10 Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) Selasa (23/5/2017).
“Izin pembuatan wine sudah keluar, tak lama lagi akan diproduksi,” tutur Olly Dondokambey.
Dia menambahlan, nantinya produk wine asal Sulut akan diprioritaskan jual ke luar daerah dan ekspor ke luar negeri.
Untuk itu menurut Olly Dondokambey, jika pabrik wine sudah mulai produksi, diimbau para petani cengkih tidak lagi membuat Miras Cap Tikus.
“Tapi lebih baik dibuat gula aren atau gula merah yang akan menjadi bahan dasar wine, yang harga beli pabrik akan tetap menguntungkan para petani enau,” ujarnya.
Dia menambahkan prospek gula aren kini semakin baik karena permintaan produk gula merah juga datang dari Philipina.
“Saat ini sudah ada permintaan gula merah satu kontainer yang akan dikirim ke Philipina dengan kapal Ro-Ro (Roll Out-Roll On,red). Jadi ini menguntungkan para petani enau, tanpa memproduksi cap tikus,” tegas Olly Dondokambey. (***/rizathpolii)