Airmadidi – Pihak keluarga terus membantah telah menelantarkan Martine Bawili (42) alias Iin, warga Kelurahan Saroinsong II Lingkungan V, Kecamatan Airmadidi yang dilaporkan terkurung dalam rumah selama beberapa tahun.
Menurut Stenly Bawili, adik Iin, keluarga telah tiga kali memasukan Iin ke rumah sakit jiwa namun saat keluar rumah sakit, penyakit Iin kembali kambuh.
“Kakak saya ini mengalami gangguan mental sejak kuliah di Jakarta. Karena itu kami keluarga langsung menjemput dia dari Jakarta dan memasukan ke rumah sakit. Sekarang pun kami akan kembali memasukannya ke rumah sakit, jadi tidak benar ada penelantaran,” ujar Stenly.
Ditambahkannya, sebulan sekali, pihak keluarga menebus resep dokter di rumah sakit untuk dikonsumsi Iin. “Soal makan, minum dan pengobatan tetap kami perhatikan. Hanya saja sekarang kakak saya belum bisa dimandikan. Kalau dia sudah bisa dimandikan, akan segera kami bawa ke rumah sakit,” timpal Stenly.
Sementara itu, terkait keberadaan Iin yang telah dua bulan tinggal sendiri di rumah tersebut, menurut Stenly karena sang ayah saat ini dalam keadaan sakit. “Papa saya sedang sakit, jadi untuk sementara tinggal di rumah kami di Desa Matungkas. Saya sendiri tinggal di Manado tapi setiap hari saya datang kesini, baik untuk mengantar makanan maupun obat-obatan,” timpalnya. (Finda Muhtar)
Airmadidi – Pihak keluarga terus membantah telah menelantarkan Martine Bawili (42) alias Iin, warga Kelurahan Saroinsong II Lingkungan V, Kecamatan Airmadidi yang dilaporkan terkurung dalam rumah selama beberapa tahun.
Menurut Stenly Bawili, adik Iin, keluarga telah tiga kali memasukan Iin ke rumah sakit jiwa namun saat keluar rumah sakit, penyakit Iin kembali kambuh.
“Kakak saya ini mengalami gangguan mental sejak kuliah di Jakarta. Karena itu kami keluarga langsung menjemput dia dari Jakarta dan memasukan ke rumah sakit. Sekarang pun kami akan kembali memasukannya ke rumah sakit, jadi tidak benar ada penelantaran,” ujar Stenly.
Ditambahkannya, sebulan sekali, pihak keluarga menebus resep dokter di rumah sakit untuk dikonsumsi Iin. “Soal makan, minum dan pengobatan tetap kami perhatikan. Hanya saja sekarang kakak saya belum bisa dimandikan. Kalau dia sudah bisa dimandikan, akan segera kami bawa ke rumah sakit,” timpal Stenly.
Sementara itu, terkait keberadaan Iin yang telah dua bulan tinggal sendiri di rumah tersebut, menurut Stenly karena sang ayah saat ini dalam keadaan sakit. “Papa saya sedang sakit, jadi untuk sementara tinggal di rumah kami di Desa Matungkas. Saya sendiri tinggal di Manado tapi setiap hari saya datang kesini, baik untuk mengantar makanan maupun obat-obatan,” timpalnya. (Finda Muhtar)