JAKARTA – Seminar Pembangunan dalam rangka sewindu (8 tahun) Kabupaten Minahasa Utara yang digelar Paimpuluan Ne Tonsea (PNT) se-Jabodetabek bekerjasama dengan Kerukunan Keluarga Kawanua (K3) kata Boy Sompotan, Koordinator Panitia Pengarah, kegiatan ini intinya akan mem bicarakan potensi, prospek, dan masa depan Kabupaten Minahasa Utara (Minut).
Sompotan, mengatakan, berbagai hal yang akan dibicarakan antara lain, mengenai peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Minut, untuk mengimbangi tersedianya investasi yang masuk ke daerah tersebut.
Terobosan apa yang pro rakyat, yang telah digiatkan, dan ditingkatkan serta dibiayai Pemkab Minut yang mampu mensejahterakan rakyat setempat.
Dalam seminar ini juga akan membicarakan, apakah Pemkab Minut menggunakan anggaran publik yakni, APBN dan APBD yang jauh lebih besar dari anggaran pegawai. Untuk publik berapa persen, dan belanja aparat berapa persen dari total anggaran belanja yang tersedia.
Hal lainnya kata Sompotan, akan menyentil soal berapa total pegawai Pemkab Minut, dan berapa yang masih berstatus honorer, serta berapa peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun ini di Minut serta besarannnya. ”Pokoknya seminar ini sangat bagus, karena membicarakan banyak hal tentang Minut, ”tukasnya, Selasa (24/05). (abm)
JAKARTA – Seminar Pembangunan dalam rangka sewindu (8 tahun) Kabupaten Minahasa Utara yang digelar Paimpuluan Ne Tonsea (PNT) se-Jabodetabek bekerjasama dengan Kerukunan Keluarga Kawanua (K3) kata Boy Sompotan, Koordinator Panitia Pengarah, kegiatan ini intinya akan mem bicarakan potensi, prospek, dan masa depan Kabupaten Minahasa Utara (Minut).
Sompotan, mengatakan, berbagai hal yang akan dibicarakan antara lain, mengenai peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Minut, untuk mengimbangi tersedianya investasi yang masuk ke daerah tersebut.
Terobosan apa yang pro rakyat, yang telah digiatkan, dan ditingkatkan serta dibiayai Pemkab Minut yang mampu mensejahterakan rakyat setempat.
Dalam seminar ini juga akan membicarakan, apakah Pemkab Minut menggunakan anggaran publik yakni, APBN dan APBD yang jauh lebih besar dari anggaran pegawai. Untuk publik berapa persen, dan belanja aparat berapa persen dari total anggaran belanja yang tersedia.
Hal lainnya kata Sompotan, akan menyentil soal berapa total pegawai Pemkab Minut, dan berapa yang masih berstatus honorer, serta berapa peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun ini di Minut serta besarannnya. ”Pokoknya seminar ini sangat bagus, karena membicarakan banyak hal tentang Minut, ”tukasnya, Selasa (24/05). (abm)