Ratahan – Pernyataaan Sekretaris DPD KNPI Minahasa Tenggara (Mitra) Robby Lumbu ST, MT disalah satu media cetak yang menyebutkan adanya sejumlah pegawai berijasah Strata 2 (S2) instan langsung mendapat kecaman dari berbagai pihak. Satu diantaranya datang dari Rudi Kures SE,Ak, personil Panwaslu Mitra jebolan S2 Universitas Merdeka Malang (UMM).
Kepada wartawan, Kamis (31/10), Kures secara tegas menyesalkan pernyataan Robby Lumbu yang mengatakan adanya pemegang gelar S2 instan di Kabupaten Mitra. Apalagi dalam pemberitaan itu, Sekretaris KNPI Mitra ini sampai menyebutkan nama Universitas Merdeka Malang.
Tak hanya saya, ada banyak lagi pejabat di kabupaten Mitra dan Sulut yang mukanya tercoreng akibat berita yang menyebutkan S2 instan. Apalagi sampai dibilang kalo tidak salah dari Universitas Merdeka Malang – Rudi Kures SE,Ak, personil Panwaslu Mitra.
Pernyataan Robby Lumbu ini sendiri selain sudah dibahas para jebolan UMM di Mitra dan Sulut, dikatakan Kures telah disampaikan ke pihak UMM. Dan atas pernyataan sesat tersebut, maka hal ini telah disepakati untuk dibawa ke proses hukum.
“Secepatnya kita akan laporkan Sekretaris DPD KNPI Mitra ini ke Polda Sulut. Karena apa yang disampaikannya itu sangat mencoreng nama baik kami sebagai lulusan termasuk nama baik UMM,” tegasnya.
Sebagai lulusan UMM, Kures mengakui tentu sangat kecewa dengan adanya pernyataan tersebut. Dimana diungkapkannya, selama kuliah semua mahasiswa UMM menjalankan aktivitas seperti biasanya. Jadi sangat tidak pantas kalo kemudian ada pernyataan demikian apalagi datang dari Sekretaris KNPI.
“Semua proses untuk mendapatkan gelar S2 sudah sesuai persyaratan. Mulai dari perkuliahan, penelitian, tesis dan lainnya. Jadi gelar yang kami dapat dari UMM benar-benar murni bukan instan seperti yang disebutkan Lumbu,” sesalnya.
Pernyataan Robby Lumbu ini lanjut Kures akan menjadi persoalan besar. Dimana selain akan dibawah ke proses hukum. Ini juga sangat mencoreng nama-nama sejumlah pejabat tinggi di Sulut yang tak laian lulusan S2 UMM. Diantaranya wakil gubernur Sulut, Sekkot Tomohon dan masih banyak lagi.
Diketahui, pernyataan Lumbu disalah satu media cetak, Kamis (31/10) menyebutkan adanya S2 instan di daerah ini. Tujuannya hanya untuk mendapatkan jabatan. Mengejutkan, ikut juga disebutkan dalam pemberitaan itu nama dari Universitas Merdeka Malang. (Rulan Sandag)
Ratahan – Pernyataaan Sekretaris DPD KNPI Minahasa Tenggara (Mitra) Robby Lumbu ST, MT disalah satu media cetak yang menyebutkan adanya sejumlah pegawai berijasah Strata 2 (S2) instan langsung mendapat kecaman dari berbagai pihak. Satu diantaranya datang dari Rudi Kures SE,Ak, personil Panwaslu Mitra jebolan S2 Universitas Merdeka Malang (UMM).
Kepada wartawan, Kamis (31/10), Kures secara tegas menyesalkan pernyataan Robby Lumbu yang mengatakan adanya pemegang gelar S2 instan di Kabupaten Mitra. Apalagi dalam pemberitaan itu, Sekretaris KNPI Mitra ini sampai menyebutkan nama Universitas Merdeka Malang.
Tak hanya saya, ada banyak lagi pejabat di kabupaten Mitra dan Sulut yang mukanya tercoreng akibat berita yang menyebutkan S2 instan. Apalagi sampai dibilang kalo tidak salah dari Universitas Merdeka Malang – Rudi Kures SE,Ak, personil Panwaslu Mitra.
Pernyataan Robby Lumbu ini sendiri selain sudah dibahas para jebolan UMM di Mitra dan Sulut, dikatakan Kures telah disampaikan ke pihak UMM. Dan atas pernyataan sesat tersebut, maka hal ini telah disepakati untuk dibawa ke proses hukum.
“Secepatnya kita akan laporkan Sekretaris DPD KNPI Mitra ini ke Polda Sulut. Karena apa yang disampaikannya itu sangat mencoreng nama baik kami sebagai lulusan termasuk nama baik UMM,” tegasnya.
Sebagai lulusan UMM, Kures mengakui tentu sangat kecewa dengan adanya pernyataan tersebut. Dimana diungkapkannya, selama kuliah semua mahasiswa UMM menjalankan aktivitas seperti biasanya. Jadi sangat tidak pantas kalo kemudian ada pernyataan demikian apalagi datang dari Sekretaris KNPI.
“Semua proses untuk mendapatkan gelar S2 sudah sesuai persyaratan. Mulai dari perkuliahan, penelitian, tesis dan lainnya. Jadi gelar yang kami dapat dari UMM benar-benar murni bukan instan seperti yang disebutkan Lumbu,” sesalnya.
Pernyataan Robby Lumbu ini lanjut Kures akan menjadi persoalan besar. Dimana selain akan dibawah ke proses hukum. Ini juga sangat mencoreng nama-nama sejumlah pejabat tinggi di Sulut yang tak laian lulusan S2 UMM. Diantaranya wakil gubernur Sulut, Sekkot Tomohon dan masih banyak lagi.
Diketahui, pernyataan Lumbu disalah satu media cetak, Kamis (31/10) menyebutkan adanya S2 instan di daerah ini. Tujuannya hanya untuk mendapatkan jabatan. Mengejutkan, ikut juga disebutkan dalam pemberitaan itu nama dari Universitas Merdeka Malang. (Rulan Sandag)