Manado, BeritaManado.com – Anggota DPD-RI, Ir. Stefanus B.A.N Liow, menyoroti berbagai pembangunan infrastruktur hanya berorientasi proyek.
Dijelaskan Stefanus Liow pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama wartawan dan masyarakat di kantor DPD perwakilan Sulut, Selasa (24/4/2018) sore, pembangunan berorientasi proyek pasti kurang berkualitas.
“Selain kualitas diragukan tak sedikit proyek tiba saat tiba akal bermasalah di kemudian hari. Mestinya pembangunan infrastruktur tidak pendekatan proyek sebaliknya pendekatan program agar jelas tujuan dan output,” tandas Stefanus Liow pada RDP bertemakan ‘Arah dan Tahapan Pembangunan bidang Pemerataan Pembangunan’.
Ketua Komisi Pria Kaum Bapa Sinode GMIM periode 2014-2018 ini, menyinggung soal arah pembangunan Indonesia. Sebagian besar anggota DPD menginginkan program pembangunan seperti GBHN namun terkendala pada aspek yuridis.
“Karena konstitusi sekarang berbeda, GBHN itu produk orde baru. Kalaupun disetujui kita memiliki arah pembangunan seperti GBHN maka penetapannya juga apakah cukup dengan undang-undang, TAP MPR, atau bahkan amandemen UUD 1945? Jadi, prosesnya panjang,” tukas Liow pada RDP menghadirkan akademisi Dr. Charles Tangkau MAP dan Dr. Festus Liow ST, MSi.
(JerryPalohoon)