Tumpaan—SMKN 1 Tumpaan, yang lokasinya berada di tepi pantai merasa tidak aman manakala cuaca ombak besar dan angin barat. Maka, melalui Kepala SMKN 1 Tumpaan Moontje Kalalo, SPd langsung mengundang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minsel untuk lakukan sosialisasi terhadap bencana.
Kepala SMKN 1 Tumpaan, Moontje Kalalo, SPd kepada wartawan BeritaManado.com membenarkannya. ‘’Dan ternyata, antusiasme siswa dari kelas 1 hingga kelas 3 ikut mendengar bagaimana dampak bencana. Serta, bagaimana menurut BPBD Minsel untuk lakukan hal-hal pengamanan. Dan ternyata, pihak BPBD Minsel sendiri menyambut baik sosialisasi tersebut,’’ kata Kalalo.
Seperti diketahui, bahwa SMKN 1 Tumpaan terletak dekat pantai (Teluk Tumpaan). Bahkan, sangat rawan lantaran tidak memiliki penangkal ombak dan lain sebagainya.
‘’Dengan demikian, program sosialisasi bencana dengan BPBD Minsel pun dilakuka. Sesuai permintaan kepada BPBD Minsel, sosialisasi soal bencana selama empat jam. Namun, mungkin pihak BPBD Minsel merasa terlalu panjang. Tetapi, ternyata semuanya berjalan dengan baik,’’ ucap mantan staf guru SMKN 1 Amurang tersebut.
Ditempat terpisah, Kepala BPBD Minsel Handry Komaling, SH merasa bahwa ini merupakan inisiatif SMKN 1 Tumpaan. ‘’Program ini sangat baik. Sebab, selama ini belum ada program yang sama terhadap sekolah-sekolah yang berada di pinggir pantai,’’ jelas Komaling. (and)
Tumpaan—SMKN 1 Tumpaan, yang lokasinya berada di tepi pantai merasa tidak aman manakala cuaca ombak besar dan angin barat. Maka, melalui Kepala SMKN 1 Tumpaan Moontje Kalalo, SPd langsung mengundang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minsel untuk lakukan sosialisasi terhadap bencana.
Kepala SMKN 1 Tumpaan, Moontje Kalalo, SPd kepada wartawan BeritaManado.com membenarkannya. ‘’Dan ternyata, antusiasme siswa dari kelas 1 hingga kelas 3 ikut mendengar bagaimana dampak bencana. Serta, bagaimana menurut BPBD Minsel untuk lakukan hal-hal pengamanan. Dan ternyata, pihak BPBD Minsel sendiri menyambut baik sosialisasi tersebut,’’ kata Kalalo.
Seperti diketahui, bahwa SMKN 1 Tumpaan terletak dekat pantai (Teluk Tumpaan). Bahkan, sangat rawan lantaran tidak memiliki penangkal ombak dan lain sebagainya.
‘’Dengan demikian, program sosialisasi bencana dengan BPBD Minsel pun dilakuka. Sesuai permintaan kepada BPBD Minsel, sosialisasi soal bencana selama empat jam. Namun, mungkin pihak BPBD Minsel merasa terlalu panjang. Tetapi, ternyata semuanya berjalan dengan baik,’’ ucap mantan staf guru SMKN 1 Amurang tersebut.
Ditempat terpisah, Kepala BPBD Minsel Handry Komaling, SH merasa bahwa ini merupakan inisiatif SMKN 1 Tumpaan. ‘’Program ini sangat baik. Sebab, selama ini belum ada program yang sama terhadap sekolah-sekolah yang berada di pinggir pantai,’’ jelas Komaling. (and)