MANADO – Realisasi kredit usaha rakyat (KUR) pada sektor usaha mikro kecil menengah(UMKM) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) hingga Agustus 2011 mencapai Rp318,43 miliar atau 52,18 persen dari plafon 2011 sebesar Rp610,2 miliar.
”KUR Sulut Rp318,43 miliar tersebut membantu permodalan 25.506 UMKM di daerah ini,” kata Peneliti Ekonomi Madya Bank Indonesia (BI) Manado, Eko Siswantoro, Senin (19/12).
Terbanyak menerima kucuran kredit ini, kata Eko yakni UMKM bergerak di sektor perdagangan, hotel dan restoran mencapai Rp127,28 miliar atau sekitar 40 persen dari total realisasi KUR hingga bulan Agustus tersebut.
Tingginya realisasi KUR sektor perdagangan hotel dan restoran tersebut, menurut Eko, selain karena pemohon lebih banyak berasal dari sektor itu, juga sebagian usaha mereka terbukti layak dan berpotensi dikembangkan lebih besar.
Ada enam perbankan yang menjadi penyalur KUR di Sulut yakni Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia(BRI), Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara(BTN), Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri dan Bank Sulut.
Dari enam bank tersebut, plafon terbesar BRI sebesar Rp334,18 miliar, disusul Bank Mandiri Rp91,05 miliar, BNI Rp70,73 miliar, Bank Sulut Rp46,21 miliar, Bukopin Rp32,5 miliar, BTN Rp28,53 miliar, dan Bank Syariah Mandiri Rp 7,07 miliar.
Perbankan di Sulut, kata Eko, akan terus mendorong realisasi penyaluran KUR ke sektor usaha produktif terus meningkat sampai akhir tahun nanti, sebagaimana plafon yang sudah dialokasikan oleh masing-masing perbankan sehingga mampu termanfaatkan optimal.(del)
MANADO – Realisasi kredit usaha rakyat (KUR) pada sektor usaha mikro kecil menengah(UMKM) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) hingga Agustus 2011 mencapai Rp318,43 miliar atau 52,18 persen dari plafon 2011 sebesar Rp610,2 miliar.
”KUR Sulut Rp318,43 miliar tersebut membantu permodalan 25.506 UMKM di daerah ini,” kata Peneliti Ekonomi Madya Bank Indonesia (BI) Manado, Eko Siswantoro, Senin (19/12).
Terbanyak menerima kucuran kredit ini, kata Eko yakni UMKM bergerak di sektor perdagangan, hotel dan restoran mencapai Rp127,28 miliar atau sekitar 40 persen dari total realisasi KUR hingga bulan Agustus tersebut.
Tingginya realisasi KUR sektor perdagangan hotel dan restoran tersebut, menurut Eko, selain karena pemohon lebih banyak berasal dari sektor itu, juga sebagian usaha mereka terbukti layak dan berpotensi dikembangkan lebih besar.
Ada enam perbankan yang menjadi penyalur KUR di Sulut yakni Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia(BRI), Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara(BTN), Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri dan Bank Sulut.
Dari enam bank tersebut, plafon terbesar BRI sebesar Rp334,18 miliar, disusul Bank Mandiri Rp91,05 miliar, BNI Rp70,73 miliar, Bank Sulut Rp46,21 miliar, Bukopin Rp32,5 miliar, BTN Rp28,53 miliar, dan Bank Syariah Mandiri Rp 7,07 miliar.
Perbankan di Sulut, kata Eko, akan terus mendorong realisasi penyaluran KUR ke sektor usaha produktif terus meningkat sampai akhir tahun nanti, sebagaimana plafon yang sudah dialokasikan oleh masing-masing perbankan sehingga mampu termanfaatkan optimal.(del)