Minut, BeritaManado.com – Sebuah kebanggaan bagi Minahasa Utara (Minut), salah satu anak didik terpilih sebagai peserta lomba tingkat internasional.
Adalah, Hillary Karenina Kandou siswi Manado Independet School di Desa Kolongan Tetempangan Kecamatan Kalawat, bakal bertarung di Yonsei University, Incheon Korea, 14 Juli 2018 nanti.
Sayangnya, jelang keberangkatan Hillary ke Korea, diduga tidak ada bantuan apapun dari Pemerintah Kabupaten Minut.
Hal ini sesuai pengakuan dari orangtua Hillary, Hanny Kandou.
Menurutnya, sebagai orang tua bangga bisa menyekolahkan anaknya di Kabupaten Minahasa Utara sekaligus dapat berprestasi dan bakal membawa nama baik dunia pendidilan di Minahasa Utara.
Hanya saja, disayangkan, pemerintah seperti tak mau terlibat memberikan kemudahan kepada siswa.
“Kami bukan minta-minta. Kami orang tua mampu kok memberangkatkan anak kami ke Korea. Hanya saja, yang disayangkan kalau prestasi internasional semacam ini diraih siswa lain yang tidak mampu secara finansial. Lagi pula siapapun itu, pemerintah wajib membantu. Ini amanah aturan,” tandas Hanny.
Terkait aspirasi warga ini, Ketua Komisi I DPRD Minut, Stendy S Rondonuwu menyayangkan sikap Pemkab Minut dan sekolah yang ada.
Menurut Stendy, dengan pola sistem pendidikan Indonesia, dalam dunia pendidikan siapa saja wajib mendapatkan perhatian pemerintah, apalagi berprestasi, wajib dibantu.
Sebagaimana Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Pembinaan Prestasi Peserta Didik Yang Memiliki Potensi Kecerdasan Dan/Atau Bakat Istmewa, khususnya Bab VII Pasal 25 Ayat 5, jelas pemerintah wajib menyiapkan dan memfasilitasi termasuk anggaran.
“Dinas Pendidikan jangan diam. Ini prestasi dan skalanya internasional. Ada kan dana hibah. Manfaatkan itu dan bantu siswa berprestasi apalagi ini sudah di level internasional,” sembur Ketua Fraksi Partai Demokrat ini.
Lanjut Stendy, Komisi I bakal memanggil Dinas Pendidikan untuk meminta penjelasan terkait tanggung jawab Pemkab terhadap siswa berprestasi.
Adapun Hillary Karenina Kandou, baru saja lulus Grade 1 Elementary di Manado Independet School, yang sudah menorehkan raihan prestasi seperi Best in civic, RME, IT, reading and most inquisitive, honor medal as the first rank in her grade (peringkat 1 dari seluruh kelas 1 di sekolah) dan Gold Winner untuk pertandingan matematika tingkat nasional.
(Finda Muhtar)
Minut, BeritaManado.com – Sebuah kebanggaan bagi Minahasa Utara (Minut), salah satu anak didik terpilih sebagai peserta lomba tingkat internasional.
Adalah, Hillary Karenina Kandou siswi Manado Independet School di Desa Kolongan Tetempangan Kecamatan Kalawat, bakal bertarung di Yonsei University, Incheon Korea, 14 Juli 2018 nanti.
Sayangnya, jelang keberangkatan Hillary ke Korea, diduga tidak ada bantuan apapun dari Pemerintah Kabupaten Minut.
Hal ini sesuai pengakuan dari orangtua Hillary, Hanny Kandou.
Menurutnya, sebagai orang tua bangga bisa menyekolahkan anaknya di Kabupaten Minahasa Utara sekaligus dapat berprestasi dan bakal membawa nama baik dunia pendidilan di Minahasa Utara.
Hanya saja, disayangkan, pemerintah seperti tak mau terlibat memberikan kemudahan kepada siswa.
“Kami bukan minta-minta. Kami orang tua mampu kok memberangkatkan anak kami ke Korea. Hanya saja, yang disayangkan kalau prestasi internasional semacam ini diraih siswa lain yang tidak mampu secara finansial. Lagi pula siapapun itu, pemerintah wajib membantu. Ini amanah aturan,” tandas Hanny.
Terkait aspirasi warga ini, Ketua Komisi I DPRD Minut, Stendy S Rondonuwu menyayangkan sikap Pemkab Minut dan sekolah yang ada.
Menurut Stendy, dengan pola sistem pendidikan Indonesia, dalam dunia pendidikan siapa saja wajib mendapatkan perhatian pemerintah, apalagi berprestasi, wajib dibantu.
Sebagaimana Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Pembinaan Prestasi Peserta Didik Yang Memiliki Potensi Kecerdasan Dan/Atau Bakat Istmewa, khususnya Bab VII Pasal 25 Ayat 5, jelas pemerintah wajib menyiapkan dan memfasilitasi termasuk anggaran.
“Dinas Pendidikan jangan diam. Ini prestasi dan skalanya internasional. Ada kan dana hibah. Manfaatkan itu dan bantu siswa berprestasi apalagi ini sudah di level internasional,” sembur Ketua Fraksi Partai Demokrat ini.
Lanjut Stendy, Komisi I bakal memanggil Dinas Pendidikan untuk meminta penjelasan terkait tanggung jawab Pemkab terhadap siswa berprestasi.
Adapun Hillary Karenina Kandou, baru saja lulus Grade 1 Elementary di Manado Independet School, yang sudah menorehkan raihan prestasi seperi Best in civic, RME, IT, reading and most inquisitive, honor medal as the first rank in her grade (peringkat 1 dari seluruh kelas 1 di sekolah) dan Gold Winner untuk pertandingan matematika tingkat nasional.
(Finda Muhtar)