Manado – Masih ingat peristiwa pencurian laptop milik Arman Panggalo salah satu mahasiswa Unsrat yang tinggal di Malalayang. Ternyata pelakunya adalah lelaki EW alias Emon (21) warga Pakowa Lingkungan III.
Informasi yang diterima, pelaku berhasil dibekuk tim Buser Poltabes Manado pada Selasa (24/11/09) lalu, sekitar pukul 14.00 Wita, dimana Emon saat itu karena maresa ketakutan langsung melarikan diri di rumah teman dekatnya di Tanawangko.
Tanpa dia ketahui, ternyata Buser Poltabes telah mengetahui gerak-geriknya. Saat ditangkap 7 buah laptop dari berbagai merek dan 6 handphone berhasil diamankan sedangkan 3 laptop lainnya sudah berhasil dijual.
Dihadapan penyidik Emon mengaku, ia mencuri laptop tersebut di rumah-rumah yang tak ada orang tinggal ataupun rumah dalam keadaan kosong.
Aksinya dilakukan dengan cara membongkar rumah yang menjadi sasarannya dan langsung mengambil laptop, hasil curiannya dalam sehari bisa capai 2 laptop, dan itu kata dia tak dilakukan sendiri karena dibantu beberapa temannya. Ironisnya dari pengakuan Emon, dirinya hanya ditugaskan menjual laptop tersebut di seputaran Pasar 45, dan jika sebuah laptop laku terjual dia mendapat komisi 350 ribu, dari harga Rp 2-3 juta untuk sebuah laptop.
Kasat Reskrim Kompol HW Ribut Wibowo saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. “Pelaku sudah ditahan,” ungkapnya. (is)
Manado – Masih ingat peristiwa pencurian laptop milik Arman Panggalo salah satu mahasiswa Unsrat yang tinggal di Malalayang. Ternyata pelakunya adalah lelaki EW alias Emon (21) warga Pakowa Lingkungan III.
Informasi yang diterima, pelaku berhasil dibekuk tim Buser Poltabes Manado pada Selasa (24/11/09) lalu, sekitar pukul 14.00 Wita, dimana Emon saat itu karena maresa ketakutan langsung melarikan diri di rumah teman dekatnya di Tanawangko.
Tanpa dia ketahui, ternyata Buser Poltabes telah mengetahui gerak-geriknya. Saat ditangkap 7 buah laptop dari berbagai merek dan 6 handphone berhasil diamankan sedangkan 3 laptop lainnya sudah berhasil dijual.
Dihadapan penyidik Emon mengaku, ia mencuri laptop tersebut di rumah-rumah yang tak ada orang tinggal ataupun rumah dalam keadaan kosong.
Aksinya dilakukan dengan cara membongkar rumah yang menjadi sasarannya dan langsung mengambil laptop, hasil curiannya dalam sehari bisa capai 2 laptop, dan itu kata dia tak dilakukan sendiri karena dibantu beberapa temannya. Ironisnya dari pengakuan Emon, dirinya hanya ditugaskan menjual laptop tersebut di seputaran Pasar 45, dan jika sebuah laptop laku terjual dia mendapat komisi 350 ribu, dari harga Rp 2-3 juta untuk sebuah laptop.
Kasat Reskrim Kompol HW Ribut Wibowo saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. “Pelaku sudah ditahan,” ungkapnya. (is)