Tomohon – Seluruh komponen terkait agar dalam menghadapi risiko berbagai bencana harus mengedepankan aspek kesiapsiagaan, kedaruratan, rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana dengan mengedepankan asas-asas normatif yang ada. Kepada masyaraka terutama yang berada di kawasan rawan bencana seperti
Gunung Lokon maupun lainnya agar meningkatkan kewaspadaan dan membatasi diri dalam melakukan aktivitas di sekitar daerah kawasan rawan bencana.
Hal tersebut diungkapkan Walikota Tomohon Jimmy Eman SE Ak saat pelaksanaan simulasi bencana erupsi Gunung Lokon yang dilaksanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tomohondi Lapangan eks Rindam Kakaskasen III, Senin (22/9/2014). “Pelaksanaan simulasi ini secara mendasar disebabkan oleh status Gunung Lokon yang tetap berstatus siaga atau level III sejak tahun
2011 lalu. Berkaitan dengan penanggulangan bencana perlunya dukungan dari semua elemen masyarakat untuk bahu membahu bersama pemerintah bahkan pihak swasta dalam hal mendukung penyelenggaraan penanggulangan bencana dengan menggunakan seluruh sumber daya yang ada pada kita semua,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala BPBDaerah Kota Tomohon Drs Robby Kalangi SH MM mengungkapkan tujuan dilaksanakannya simulasi ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan masyarakat dalam upaya menghadapi erupsi bencana Gunung Lokon serta mempersiapkan terwujudnya masyarakat yang siaga bencana.
Dalam simulasi ini turut melibatkan masyarakat di daerah kawasan rawan bencana seperti Kelurahan Kinilow, Kinilow I, Kakaskasen I dan II, TNI, Polri, SAR, PMI, Orari, Rapi, SKPD lingkungan Pemkot Tomohon, PLN, PDAM dan Pramuka Peduli dengan jumlah keseluruhan kurang lebih 400 orang.
Turut hadir Danrem 131 Santiago Brigjen TNI Musa Bangun bersama jajarannya, Dandim 1302 Minahasa Letkol Kaveleri Teguh Susanto, SE MM, Kapolres Tomohon AKBP Ratna Setiawati SH, sejumlah anggota DPRD Kota Tomohon, Sekretaris Kota DR Arnold Poli SH MAP serta mewakili Kepala BPBD Provinsi Sulut Kris Laotongan. (ray)