Minut, BeritaManado.com – Kondisi jalan di Kelurahan Sarongsong II tepatnya depan SMK Baramuli Airmadidi, kembali dikeluhkan masyarakat.
Pasalnya, lobang jalan yang belum diperbaiki sudah beberapa kali makan korban.
Fika (20), karyawati salah satu perusahaan di Bitung mengaku sempat menjadi korban di jalan tersebut.
“Saya berboncengan dari arah Airmadidi ke arah Manado, dengan sebuah sepeda motor matic. Saya tidak melihat lubang-lubang besar di jalan tersebut, sehingga jatuh,” kata Fika, Senin (18/6/2018).
Hal serupa disampaikan Joni warga Kelurahan Sarongsong Dua Lingkungan III.
“Sudah banyak korban gara-gara lubang-lubang ini, tapi mereka tak tahu harus melapor pada siapa. Apakah nanti sudah ada yang mati celaka baru pemerintah akan bergerak,” ujarnya.
Terpisah, Jefran de’Jong aktivis Li Tipikor Sulut mengecam sikap diam dan janji dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XV, terkait keberadaan lubang-lubang menganga mengancam keselamatan manusia itu.
“Beberapa waktu lalu saya ada mengutip janji Kabalai BPJN XV janji akan segera memperbaiki lubang-lubang itu. Sampai hari ini, mana janjinya, apakah nanti sudah ada pengguna jalan yang mati karna celaka disitu baru ada perbaikan,” katanya.
Lanjut de’Jong, jika dalam beberapa waktu kedepan ada pengguna jalan yang celaka dan mati di tempat itu, pihaknya akan mengawal laporan ke ranah hukum, terkait pembiaran oleh BPKN XV, dari PPK, Kasatker maupun Kabalai.
“Sebaiknya segeralah lakukan perbaikan, jangan nanti sampai ada korban nyawa. Sebab, apabila yerjadi hal-hal tak di inginkan, kami pasti mengawal laporan dan proses hukum terhadap BPJN XV dari PPK sampai Kabalai nya,” janji Jefran.
(Finda Muhtar)
Minut, BeritaManado.com – Kondisi jalan di Kelurahan Sarongsong II tepatnya depan SMK Baramuli Airmadidi, kembali dikeluhkan masyarakat.
Pasalnya, lobang jalan yang belum diperbaiki sudah beberapa kali makan korban.
Fika (20), karyawati salah satu perusahaan di Bitung mengaku sempat menjadi korban di jalan tersebut.
“Saya berboncengan dari arah Airmadidi ke arah Manado, dengan sebuah sepeda motor matic. Saya tidak melihat lubang-lubang besar di jalan tersebut, sehingga jatuh,” kata Fika, Senin (18/6/2018).
Hal serupa disampaikan Joni warga Kelurahan Sarongsong Dua Lingkungan III.
“Sudah banyak korban gara-gara lubang-lubang ini, tapi mereka tak tahu harus melapor pada siapa. Apakah nanti sudah ada yang mati celaka baru pemerintah akan bergerak,” ujarnya.
Terpisah, Jefran de’Jong aktivis Li Tipikor Sulut mengecam sikap diam dan janji dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XV, terkait keberadaan lubang-lubang menganga mengancam keselamatan manusia itu.
“Beberapa waktu lalu saya ada mengutip janji Kabalai BPJN XV janji akan segera memperbaiki lubang-lubang itu. Sampai hari ini, mana janjinya, apakah nanti sudah ada pengguna jalan yang mati karna celaka disitu baru ada perbaikan,” katanya.
Lanjut de’Jong, jika dalam beberapa waktu kedepan ada pengguna jalan yang celaka dan mati di tempat itu, pihaknya akan mengawal laporan ke ranah hukum, terkait pembiaran oleh BPKN XV, dari PPK, Kasatker maupun Kabalai.
“Sebaiknya segeralah lakukan perbaikan, jangan nanti sampai ada korban nyawa. Sebab, apabila yerjadi hal-hal tak di inginkan, kami pasti mengawal laporan dan proses hukum terhadap BPJN XV dari PPK sampai Kabalai nya,” janji Jefran.
(Finda Muhtar)