Kakas, BeritaManado.com — Sepekan sudah tragedi memilukan menimpa bocah malang Daud Solambela (7), warga Desa Sendangan Kecamatan Kakas yang dianiaya hingga tewas oleh ayah kandungnya sendiri terjadi.
Namun demikian, peristiwa yang sangat menghebohkan itu terus saja menuai reaksi berbagai kalangan, termasuk Anggota DPRD Kabupaten Minahasa Jeffry Rombot.
Kepada BeritaManado.com, Minggu (19/8/2018), Rombot mengungkapkan bahwa warga Kakas sendiri tidak menyangka petistiwa itu terjadi, apalagi pelakunya adalah ayah kandung sendiri dengan alasan yang sangat tidak masuk akal. Pelaku merupakan mantan pelayan khusus dan dikenal baik, namun entah kenapa hingga ia tega menghabisi anak kandung sendiri dengan cara yang keji.
“Kurang lebih tiga jam saya dan pelaku, ibu kandung dan korban sendiri berada di kamar, namun tidak ada hal-hal yang mencurigakan tampak dari pelaku. Akan tetapi saat berada di Rumah Sakit Budi Setia Langowan, saya sempat mendesak keluarga untuk dilakukan otopsi tapi pelaku menolak dengan alasan tidak ada biaya,” ungkapnya, menceritakan kembali penggalan kronologi kejadian.
Rombot juga menambahkan saat dirinya menjelaskan bahwa biaya otopsi ditanggung kepolisian, namun pelaku tetap saja menolak.
“Mungkin masih banyak lagi cerita dibalik perbuatan tidak manusiawi pelaku dan penyebab kematian korban, namun yang jelas ini tidak bisa didiamkan. Saya mengutuk keras perbuatan pelaku dan mengharapkan agar yang bersangkutan dihukum sesuai dengan perbuatannya. Semoga juga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” katanya.
Sebagaimana diketahui, dari hasil konferensi pers di Polres Minahasa bebera hari lalu, bahwa Daud tewas dengan dua tikaman setelah dianiaya oleh pepaku dengan alasan kesal.
(Frangki Wullur)