Minut – DR Raden Sukhyar, mewakili sejumlah anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menjelaskan bahwa KIEN merupakan Lembaga Nonstruktural yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
Selain itu KEIN juga bertugas memberikan masukan ke pemerintah.
Kali ini kelompok kerja KEIN khusus Komite Energi dan Sumber Daya Mineral mengunjungi salah satu site project Program Emas Rakyat Sejahtera (PERS) milik Artisanal Gold Council (AGC) di Tatelu, Sulawesi Utara.
“Kita kembali ke filosofi bahwa penambangan rakyat sudah ada jauh sebelum republik ini ada. Khususnya penambang skala kecil. Bagaimana penambang skala kecil mulai dari identifikasi resouces sampai pengolahan bisa baik dan benar. Dan ini bisa menghidupakan masyarakat penambang,” kata Raden Sukhyar kepada awak media, Rabu (18/7/2018) kemarin.
Menurut Raden Sukhyar KEIN begitu senang melihat project sumbangan Kanada ini, dan berharap proses ekstraksi emas tanpa merkuri terus berlanjut, mengingat banyak yang sudah terikat dengan Minamata Convention.
“Dan tentu kita harapkan yang penting bagaimana fasilitas ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat disini. Harapan kita tentunya fasilitas seperti ini bisa dibangun di Indonesia,” sambung Raden Sukhyar.
Pada diskusi pertama Raden Sukhyar menjelaskan KEIN menyarankan ke pemerintah Sulut agar alat tersebut tetap dioperasikan oleh masyarakat namun tetap dipantau.
“Pada di diskusi pertama bagaimana alat ini bisa beroperasi dan mempertahankan produktifitas dari ekstraksi emas dengan binaan pemerintah daerah,” ujar Raden Sukhyar.
(Anes Tumengkol)
Minut – DR Raden Sukhyar, mewakili sejumlah anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menjelaskan bahwa KIEN merupakan Lembaga Nonstruktural yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
Selain itu KEIN juga bertugas memberikan masukan ke pemerintah.
Kali ini kelompok kerja KEIN khusus Komite Energi dan Sumber Daya Mineral mengunjungi salah satu site project Program Emas Rakyat Sejahtera (PERS) milik Artisanal Gold Council (AGC) di Tatelu, Sulawesi Utara.
“Kita kembali ke filosofi bahwa penambangan rakyat sudah ada jauh sebelum republik ini ada. Khususnya penambang skala kecil. Bagaimana penambang skala kecil mulai dari identifikasi resouces sampai pengolahan bisa baik dan benar. Dan ini bisa menghidupakan masyarakat penambang,” kata Raden Sukhyar kepada awak media, Rabu (18/7/2018) kemarin.
Menurut Raden Sukhyar KEIN begitu senang melihat project sumbangan Kanada ini, dan berharap proses ekstraksi emas tanpa merkuri terus berlanjut, mengingat banyak yang sudah terikat dengan Minamata Convention.
“Dan tentu kita harapkan yang penting bagaimana fasilitas ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat disini. Harapan kita tentunya fasilitas seperti ini bisa dibangun di Indonesia,” sambung Raden Sukhyar.
Pada diskusi pertama Raden Sukhyar menjelaskan KEIN menyarankan ke pemerintah Sulut agar alat tersebut tetap dioperasikan oleh masyarakat namun tetap dipantau.
“Pada di diskusi pertama bagaimana alat ini bisa beroperasi dan mempertahankan produktifitas dari ekstraksi emas dengan binaan pemerintah daerah,” ujar Raden Sukhyar.
(Anes Tumengkol)