Langowan, BeritaManado.com — Fentje Londah, warga Langowan yang pergi merantau ke Jakarta sekiar tahun 1970-an punya kisah menarik dengan almarhum Uskup Manado Theodorus Moors MSC.
Kepada BeritaManado.com, Selasa (23/10/2018) kemarin di kediamannya, Fentje Londah menuturkan bahwa dirinya memutuskan ke Jakarta untuk bekerja.
Setelah beberapa lama bekerja Fentje mengalami suatu masa sulit pada tahun 1978 dan sempat menjadi gelandangan.
Beruntung, ada seorang Pastor yang dikenalinya yaitu Theodorus Moors MSC yang waktu itu sedang berada di Gereja Katolik Katedral Jakarta.
“Saya pergi ke Gereja Katedral dan menemuinya. Setelah menyampaikan apa yang saya alami, Pastor Theodorus Moors MSC yang kemudian menjadi Uskup Manado ini memberi sedikit uang. Mengingat peristiwa itu saya sangat bersyukur bisa mendapat pertolongan,” ungkap Fentje.
Ditambahkannya, bahwa ia sendiri memiliki hubungan yang baik dengan beberapa Pastor dari Belanda dan sempat menjadi Misdinar di Gereja Katolik St Petrus Langowan sekitar tahun 1950-an.
Saat kembali ke Manado hubungan komunikasi Fentje Londah dengan Uskup Moors MSC masih terjalin dengan baik, bahkan dirinya sempatdiajarkan tentang Katekismus.
(Frangki Wullur)
Langowan, BeritaManado.com — Fentje Londah, warga Langowan yang pergi merantau ke Jakarta sekiar tahun 1970-an punya kisah menarik dengan almarhum Uskup Manado Theodorus Moors MSC.
Kepada BeritaManado.com, Selasa (23/10/2018) kemarin di kediamannya, Fentje Londah menuturkan bahwa dirinya memutuskan ke Jakarta untuk bekerja.
Setelah beberapa lama bekerja Fentje mengalami suatu masa sulit pada tahun 1978 dan sempat menjadi gelandangan.
Beruntung, ada seorang Pastor yang dikenalinya yaitu Theodorus Moors MSC yang waktu itu sedang berada di Gereja Katolik Katedral Jakarta.
“Saya pergi ke Gereja Katedral dan menemuinya. Setelah menyampaikan apa yang saya alami, Pastor Theodorus Moors MSC yang kemudian menjadi Uskup Manado ini memberi sedikit uang. Mengingat peristiwa itu saya sangat bersyukur bisa mendapat pertolongan,” ungkap Fentje.
Ditambahkannya, bahwa ia sendiri memiliki hubungan yang baik dengan beberapa Pastor dari Belanda dan sempat menjadi Misdinar di Gereja Katolik St Petrus Langowan sekitar tahun 1950-an.
Saat kembali ke Manado hubungan komunikasi Fentje Londah dengan Uskup Moors MSC masih terjalin dengan baik, bahkan dirinya sempatdiajarkan tentang Katekismus.
(Frangki Wullur)