Manado – Rangkaian seleksi penerimaan calon siswa Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) tahun 2017 di Polda Sulawesi Utara (Sulut) memasuki babak final, ditandai dengan pelaksanaan sidang kelulusan akhir tingkat Panitia Daerah, di ruang anev Mapolda Sulut.
Sidang tersebut digelar setelah para calon siswa menyelesaikan seluruh tahapan seleksi di tingkat Panitia Daerah Sulut, mulai dari pemeriksaan administrasi awal, pemeriksaan kesehatan tahap 1, tes psikologi, pemeriksaan kesehatan tahap 2, penelusuran mental kepribadian serta pemeriksaan administrasi akhir, yang berlangsung sejak 3 hingga 10 Maret 2017.
Sidang kelulusan akhir tingkat Panitia Daerah dipimpin oleh Wakapolda Sulut, Kombes Pol Drs. Refdi Andri, M.Si., dihadiri seluruh panitia dan 4 calon siswa (3 pria, 1 wanita) beserta orang tua.
Sidang diawali dengan laporan pelaksanaan oleh Kabag Dalpers Biro SDM Polda Sulut, AKBP Reindolf Unmehopa dilanjutkan hasil perolehan nilai calon siswa dan perankingan.
Setelah melalui penilaian akhir berdasarkan akumulasi perolehan nilai yang dikalkulasi dengan rumus tertentu, 3 calon siswa pria (kedokteran gigi, kedokteran umum dan ilmu hukum) dinyatakan lulus terpilih tingkat Panitia Daerah Sulut, yakni drg. Fernando Johanis Andries, dr. Paul Valentino Siwy dan Patrik Elsafan Toreh, S.H.
Ketiga calon siswa tersebut selanjutnya akan dikirim untuk mengikuti seleksi lanjutan di tingkat Panitia Pusat, yang dilaksanakan tanggal 13-27 Maret 2017. Quota pengiriman peserta ini juga ditentukan oleh Panitia Pusat Mabes Polri.
Para calon siswa yang nantinya dinyatakan lulus terpilih di tingkat Panitia Pusat, berhak mengikuti pendidikan pembentukan SIPSS 2017 yang diadakan di Akpol Semarang, Jawa Tengah selama sekitar 6 bulan, mulai 29 Maret mendatang.
Wakapolda Sulut, menyampaikan selamat kepada 3 dari 4 peserta yang dinyatakan lulus terpilih. “Persiapkan diri dan terus belajar dengan baik agar bisa lulus di tingkat pusat. Dan bagi yang dinyatakan lulus tidak terpilih, jangan berkecil hati, masih ada kesempatan berikut. Tetap semangat,” ujarnya.
Salah seorang peserta, drg. Fernando Johanis Andries, merasa senang dirinya mampu menjalani tes dengan baik dan mendapat rangking satu di tingkat Panitia Daerah.
Namun baginya, hal ini belum cukup karena masih ada lagi tahapan tes di tingkat pusat. “Masih harus perlu belajar lagi dan mempersiapkan diri mengikuti tes di tingkat pusat,” jelasnya usai mengikuti sidang.
Menurutnya, pelaksanan seleksi SIPSS 2017 di Polda Sulut telah dilakukan sesuai dengan ketentuan dan pernyataan pada pakta integritas. Putra bungsu dari Max Andries, seorang pekerja swasta ini juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah menggelar seleksi ini dengan baik.
Sementara itu Syaiful Ahmad, pengawas eksternal dari LSM Gerbin Sulut menilai, seluruh tahapan seleksi SIPSS tahun 2017 di Polda Sulut berjalan sesuai prinsip BETAH (Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis).
“Salah satu buktinya, hasil tes dipaparkan secara langsung di depan para peserta, panitia dan orang tua secara transparan,” pungkasnya. (***/risatsanger)
Manado – Rangkaian seleksi penerimaan calon siswa Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) tahun 2017 di Polda Sulawesi Utara (Sulut) memasuki babak final, ditandai dengan pelaksanaan sidang kelulusan akhir tingkat Panitia Daerah, di ruang anev Mapolda Sulut.
Sidang tersebut digelar setelah para calon siswa menyelesaikan seluruh tahapan seleksi di tingkat Panitia Daerah Sulut, mulai dari pemeriksaan administrasi awal, pemeriksaan kesehatan tahap 1, tes psikologi, pemeriksaan kesehatan tahap 2, penelusuran mental kepribadian serta pemeriksaan administrasi akhir, yang berlangsung sejak 3 hingga 10 Maret 2017.
Sidang kelulusan akhir tingkat Panitia Daerah dipimpin oleh Wakapolda Sulut, Kombes Pol Drs. Refdi Andri, M.Si., dihadiri seluruh panitia dan 4 calon siswa (3 pria, 1 wanita) beserta orang tua.
Sidang diawali dengan laporan pelaksanaan oleh Kabag Dalpers Biro SDM Polda Sulut, AKBP Reindolf Unmehopa dilanjutkan hasil perolehan nilai calon siswa dan perankingan.
Setelah melalui penilaian akhir berdasarkan akumulasi perolehan nilai yang dikalkulasi dengan rumus tertentu, 3 calon siswa pria (kedokteran gigi, kedokteran umum dan ilmu hukum) dinyatakan lulus terpilih tingkat Panitia Daerah Sulut, yakni drg. Fernando Johanis Andries, dr. Paul Valentino Siwy dan Patrik Elsafan Toreh, S.H.
Ketiga calon siswa tersebut selanjutnya akan dikirim untuk mengikuti seleksi lanjutan di tingkat Panitia Pusat, yang dilaksanakan tanggal 13-27 Maret 2017. Quota pengiriman peserta ini juga ditentukan oleh Panitia Pusat Mabes Polri.
Para calon siswa yang nantinya dinyatakan lulus terpilih di tingkat Panitia Pusat, berhak mengikuti pendidikan pembentukan SIPSS 2017 yang diadakan di Akpol Semarang, Jawa Tengah selama sekitar 6 bulan, mulai 29 Maret mendatang.
Wakapolda Sulut, menyampaikan selamat kepada 3 dari 4 peserta yang dinyatakan lulus terpilih. “Persiapkan diri dan terus belajar dengan baik agar bisa lulus di tingkat pusat. Dan bagi yang dinyatakan lulus tidak terpilih, jangan berkecil hati, masih ada kesempatan berikut. Tetap semangat,” ujarnya.
Salah seorang peserta, drg. Fernando Johanis Andries, merasa senang dirinya mampu menjalani tes dengan baik dan mendapat rangking satu di tingkat Panitia Daerah.
Namun baginya, hal ini belum cukup karena masih ada lagi tahapan tes di tingkat pusat. “Masih harus perlu belajar lagi dan mempersiapkan diri mengikuti tes di tingkat pusat,” jelasnya usai mengikuti sidang.
Menurutnya, pelaksanan seleksi SIPSS 2017 di Polda Sulut telah dilakukan sesuai dengan ketentuan dan pernyataan pada pakta integritas. Putra bungsu dari Max Andries, seorang pekerja swasta ini juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah menggelar seleksi ini dengan baik.
Sementara itu Syaiful Ahmad, pengawas eksternal dari LSM Gerbin Sulut menilai, seluruh tahapan seleksi SIPSS tahun 2017 di Polda Sulut berjalan sesuai prinsip BETAH (Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis).
“Salah satu buktinya, hasil tes dipaparkan secara langsung di depan para peserta, panitia dan orang tua secara transparan,” pungkasnya. (***/risatsanger)