MANADO – Survei bukan penentu kemenangan pasangan calon dalam Pilkada. Bukan teori tapi sudah terbukti di beberapa Pilkada di Indonesia diantaranya di Minahasa, Sangihe dan DKI Djakarta.
Demikian diungkapkan Teddy Kumaat anggota DPRD Sulut dalam orasi kampanye untuk pasangan calon walikota dan wakil wali kota Hanny Joost Pajouw dan Gregorius Tonny Rawung, Kamis (07/10/2015) di Kelurahan Sario Tumpaan.
“Beberapa calon di Pilkada survei awalnya rendah. Contoh Pak James di Mitra surveinya tidak sampai 5 persen. Di Sangihe amper beda-beda tipis bahkan seminggu sebelum waktu pencoblosan kalah jauh dari hasil survey calon lain. Tapi hasil membuktikan walau ta tinggal jauh di hari H memenangkan Pilkada? Jadi so jelas kan? Di Manado PDI Perjuangan pasti menang?” ungkap Kumaat.
Dijelaskan Kumaat bahwa PDIP punya konsultan khusus untuk memenangkan pilkada. Ia mencontohkan juga Pilgub di Jokowi di DKI Jakarta.
“Waktu calon Gubernur, Bapak Jokowi itu di hasil survey tertinggal dengan Pak Bowo tapi buktinya menang? Jadi so jelas toh PDI Perjuangan pasti menang,” urainya.
Kumaat menuturkan niat baik akan mengalahkan siapa saja penghalang. Ia mengajak supaya rakyat memilih pemimpin yang sinergi dari pusat sampai ke daerah.
“Jadi mau gabung dengan yang menang atau yang kalah? Tapi Ini bukan menang kalah tapi pilihan yang akan menentukan Manado akan berubah ke arah yang lebih baik,” tegasnya.(ads)