Sembel : Ini Korupsi Kinerja
TOMOHON – Aktivitas pemerintahan di Kota Tomohon menjelang akhir tahun, mulai mengalami perubahan dibanding dengan hari-hari sebelumnya. Pasalnya, sebagaimana pantauan yang dilakukan Senin 5 Desember 2011 baik di kawasan ex rindam dan di kantor Walikota di Kelurahan Kolongan, suasana terlihat lengang, nyaris tidak ada aktivitas layaknya perkantoran.
Hal ini diperparah dengan tidak terlihatnya sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang seharunya melaksanakan tugasnya di kantor, meskipun pada waktu itu jarum jam telah menunjukkan pukul 10.00 Wita. Ironisnya, dari bocoran yang diperoleh menyebutkan bahwa ketidakhadiran para kepala SKPD tersebut karena turut mendampingi Plt Walikota Tomohon Jimmy F Eman SE Ak bersama Sekot Tomohon Drs Arnold Poli SH MAP yang sedang berada di luar daerah.
Spontan saja, hal ini langsung mendapat sorotan tajam dari kalangan DPRD Kota Tomohon. “Ini sangat memiriskan jika sudah pukul 10.00 Wita sejumlah pejabat di lingkungan Pemkot Tomohon belum berada di kantor. Ini bukan saja mengabaikan pelayanan publik, tapi sudah jelas ini korupsi kinerja karena mereka menerima gaji buta,” ungkap Paulus Sembel, Selasa (6/12).
Dikatakannya bahwa para pejabat tersebut menerima TKD dan TTP yang cukup besar di luar gaji dan tunjangan-tunjangan yang lain. “Tapi jika kinerjanya buruk seperti ini, sangat pantas dievaluasi. Silahkan masyrakat melapor dan saya siap mempersoalkannya dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan. Idealnya setelah jam 9 pagi fungsi pelayanan di setiap SKPD sudah berjalan, sehingga jika ada masyrakat yang membutuhkan pelayanan, bisa terfasilitasi. Dan saya punya catatan beberapa pejabat di saat waktu-waktu tertentu, tidak berada di tempat, padahal belum jam istirahat. Kejadian hari ini, menjadi catatan saya untuk dijadikan bahan evaluasi ke walikota,” tukas Ketua Komisi A ini.
Sementara itu, di tempat terpisah Pemkot Tomohon melalui Kabag Humas Ruddie Albert Lengkong SSTP saat dikonfirmasi membantah hal tersebut. Menurutnya, yang hanya mendampingi Plt Walikota Tomohon dinas luar adalah SKPD terkait. “Tidak seperti itu. Aktivitas perkantoran dan pelayanan publik berjalan seperti biasa. Memang ada Kepala SKPD yang ikut, namun hanya Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, karena terkait dengan bidangnya,” pungkas mantan Camat Tomohon Utara ini. (iker)
Sembel : Ini Korupsi Kinerja
TOMOHON – Aktivitas pemerintahan di Kota Tomohon menjelang akhir tahun, mulai mengalami perubahan dibanding dengan hari-hari sebelumnya. Pasalnya, sebagaimana pantauan yang dilakukan Senin 5 Desember 2011 baik di kawasan ex rindam dan di kantor Walikota di Kelurahan Kolongan, suasana terlihat lengang, nyaris tidak ada aktivitas layaknya perkantoran.
Hal ini diperparah dengan tidak terlihatnya sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang seharunya melaksanakan tugasnya di kantor, meskipun pada waktu itu jarum jam telah menunjukkan pukul 10.00 Wita. Ironisnya, dari bocoran yang diperoleh menyebutkan bahwa ketidakhadiran para kepala SKPD tersebut karena turut mendampingi Plt Walikota Tomohon Jimmy F Eman SE Ak bersama Sekot Tomohon Drs Arnold Poli SH MAP yang sedang berada di luar daerah.
Spontan saja, hal ini langsung mendapat sorotan tajam dari kalangan DPRD Kota Tomohon. “Ini sangat memiriskan jika sudah pukul 10.00 Wita sejumlah pejabat di lingkungan Pemkot Tomohon belum berada di kantor. Ini bukan saja mengabaikan pelayanan publik, tapi sudah jelas ini korupsi kinerja karena mereka menerima gaji buta,” ungkap Paulus Sembel, Selasa (6/12).
Dikatakannya bahwa para pejabat tersebut menerima TKD dan TTP yang cukup besar di luar gaji dan tunjangan-tunjangan yang lain. “Tapi jika kinerjanya buruk seperti ini, sangat pantas dievaluasi. Silahkan masyrakat melapor dan saya siap mempersoalkannya dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan. Idealnya setelah jam 9 pagi fungsi pelayanan di setiap SKPD sudah berjalan, sehingga jika ada masyrakat yang membutuhkan pelayanan, bisa terfasilitasi. Dan saya punya catatan beberapa pejabat di saat waktu-waktu tertentu, tidak berada di tempat, padahal belum jam istirahat. Kejadian hari ini, menjadi catatan saya untuk dijadikan bahan evaluasi ke walikota,” tukas Ketua Komisi A ini.
Sementara itu, di tempat terpisah Pemkot Tomohon melalui Kabag Humas Ruddie Albert Lengkong SSTP saat dikonfirmasi membantah hal tersebut. Menurutnya, yang hanya mendampingi Plt Walikota Tomohon dinas luar adalah SKPD terkait. “Tidak seperti itu. Aktivitas perkantoran dan pelayanan publik berjalan seperti biasa. Memang ada Kepala SKPD yang ikut, namun hanya Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, karena terkait dengan bidangnya,” pungkas mantan Camat Tomohon Utara ini. (iker)