Fabian Sarundajang
Manado – Anggota DPD RI Fabian Sarundajang sosialisasikan empat pilar kebangsaan di Gedung Perwakilan DPD RI Sulut, Kamis (26/2/2015).
Keempat pilar yang disosialisasikan tersebut yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sarundajang dalam sosialisasi didepan puluhan siswa dan aktifis pemuda mengatakan, anggota DPD dan DPR-RI merupakan anggota MPR yang mempunyai tugas dan kewenangan untuk mensosilisasikan empat pilar tersebut.
Dia menambahkan, Pancasila sebagai dasar negara saat ini sepertinya dilupakan banyak orang terutama generasi bangsa.
“Banyak sekali terjadi konflik panah wajer di mana-mana, demonstrasi di lakukan dan diwarnai aksi anarkis, nilai etika dan moral yang bersumber dari Pancasila mulai punah dan ini mesti dibangun kembali, ” katanya.
Diakhir sosialisasinya tersebut, sarundajang menegaskan bahwa meski Pancasila dan pilar lainnya saat ini diobok-obok, namun senator Sulut ini menyatakan NKRI merupakan harga mati dan tidak bisa diubah.
Dia berharap, sosialisasi ini harus terus menerus dilaksanakan secara komperhensif untuk mengembangkan pemahaman rasa kebangsaan serta rasa memiliki Republik Indonesia ini.
Dalam sosialisasi tersebut, betindak sebagai nara sumber Stefan Obadja Voges, moderator Novie Lumowa. (rizath polii)
Fabian Sarundajang
Manado – Anggota DPD RI Fabian Sarundajang sosialisasikan empat pilar kebangsaan di Gedung Perwakilan DPD RI Sulut, Kamis (26/2/2015).
Keempat pilar yang disosialisasikan tersebut yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sarundajang dalam sosialisasi didepan puluhan siswa dan aktifis pemuda mengatakan, anggota DPD dan DPR-RI merupakan anggota MPR yang mempunyai tugas dan kewenangan untuk mensosilisasikan empat pilar tersebut.
Dia menambahkan, Pancasila sebagai dasar negara saat ini sepertinya dilupakan banyak orang terutama generasi bangsa.
“Banyak sekali terjadi konflik panah wajer di mana-mana, demonstrasi di lakukan dan diwarnai aksi anarkis, nilai etika dan moral yang bersumber dari Pancasila mulai punah dan ini mesti dibangun kembali, ” katanya.
Diakhir sosialisasinya tersebut, sarundajang menegaskan bahwa meski Pancasila dan pilar lainnya saat ini diobok-obok, namun senator Sulut ini menyatakan NKRI merupakan harga mati dan tidak bisa diubah.
Dia berharap, sosialisasi ini harus terus menerus dilaksanakan secara komperhensif untuk mengembangkan pemahaman rasa kebangsaan serta rasa memiliki Republik Indonesia ini.
Dalam sosialisasi tersebut, betindak sebagai nara sumber Stefan Obadja Voges, moderator Novie Lumowa. (rizath polii)