Tahuna – Dugaan sebagian Sarang Burung Walet (Sabuwa) ditilep dikeluhkan masyarakat Kampung Kalama. Pasalnya menurut masyarakat berat sebenarnya yang ditimbang dari kampung Kalama seberat 46 kilogram, tetapi kami heran setelah dilelang dan ditimbang di Aula Pemda beratnya berkurang menjadi 32,39 kilogram bersih.
“Kami heran kenapa berat Sabuwa dari 46 kilogram menjadi 32,39 kilogram. Kalau terjadi penyusutan tidak mungkin penyusutannya sampai 14 kilogram,” kata masyarakat Kampung Kalama yang enggan namanya disebutkan.
Menurut warga Kampung Kalama tersebut, seandainya kalau ada yang mencuri sarang tidak mungkin karena ada penjagaan dari pihak kepolisian dan dari TNI, juga kotak sarang itu digembok. Apalagi sarang burung walet sebelum di bawah ke Pemkab Sangihe untuk dilelang disimpan dulu di rumah kediaman Kapitalaung dan kuncinya juga dipegang. oleh kapitalaung,” jelas warga yang menyatakan kekecewaan terhadap Sabuwa yang berkurang beratnya.
Ditambahkan pula, jika dihitung selisih berat Sabuwa hilang sekira 14kilogram. Dan Satu kilogram Sabuwa Rp 4,750.000. Kalau dikalikan 14kilogram berarti uang masyarakat yang hilang sekira Rp66,5juta. “Kami sangat menyayangkan, puluhan berat Sabuwa ini hilang,” katanya.
Ditempat Terpisah Kapitalaung Kalama Kaingat Santoso ketika dihubungi membantah tegas sambil marah-marah kepada awak media ini, adanya tudingan sejumlah warga terkait ada dugaan hilangnya Sabuwa.
“Laporan masyarakat tersebut tidak benar, sebab secara mekanisme penimbangan telah dilakukan di kampung mencapai 44 kilogram. Sehingga usai pelaksanaan lelang dengan adanya pemenang keseluruhan berat bersih Sabuwa mencapai 32,39 kg dan susut 9,60 kilogram,” tegas Santoso dengan nada keras sambil menyatakan akan melaporkan masyarakatnya yang memberikan keterangan palsu tersebut.(Gun)