Manado – Fenomena hanya satu pasangan calon yang mendaftar untuk Pilkada menurut pemerhati politik Dino Sekoh patut disesalkan.
Menurut Dino, masyarakat perlu memberikan “sanksi politik” bagi partai-partai yang tidak berani mengajukan pasangan calon yang berakibat daerah tersebut tidak bisa menggelar Pilkada.
“Misalnya di Minsel, jika sampai habis waktu perpanjangan mendaftar ternyata tidak ada lagi pasangan calon yang mendaftar, maka konsekuensi partai-partai yang tidak berani mengacukan calon tidak dipilih masyarakat pada momentum-momentum Pemilu di hari-hari mendatang”, ujar Dino kepada beritamanado.com, Senin (3/8/2015).
Namun diakui tokoh pemuda GMIM ini minimnya pasangan calon yang diajukan partai juga imbas dari keputusan MK yang mengharuskan legislatif mundur jika tampil di Pilkada.
“Artinya kedepan parpol-parpol harus mempersiapkan lebih banyak kader. Tidak hanya orientasi ke legislatif tapi juga eksekutif”, tegasnya. (jerrypalohoon)
Manado – Fenomena hanya satu pasangan calon yang mendaftar untuk Pilkada menurut pemerhati politik Dino Sekoh patut disesalkan.
Menurut Dino, masyarakat perlu memberikan “sanksi politik” bagi partai-partai yang tidak berani mengajukan pasangan calon yang berakibat daerah tersebut tidak bisa menggelar Pilkada.
“Misalnya di Minsel, jika sampai habis waktu perpanjangan mendaftar ternyata tidak ada lagi pasangan calon yang mendaftar, maka konsekuensi partai-partai yang tidak berani mengacukan calon tidak dipilih masyarakat pada momentum-momentum Pemilu di hari-hari mendatang”, ujar Dino kepada beritamanado.com, Senin (3/8/2015).
Namun diakui tokoh pemuda GMIM ini minimnya pasangan calon yang diajukan partai juga imbas dari keputusan MK yang mengharuskan legislatif mundur jika tampil di Pilkada.
“Artinya kedepan parpol-parpol harus mempersiapkan lebih banyak kader. Tidak hanya orientasi ke legislatif tapi juga eksekutif”, tegasnya. (jerrypalohoon)