Amurang – Kesiapan Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) menujuh Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Desember 2015.
Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Minahasa Selatan harus siap, termasuk soal produk-produk Minsel siap bersaing dengan Negara ASEAN yang akan masuk di Minsel.
Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Setdakab Minsel, Adrian Sumuweng, SP M.Si kepada media ini, Senin (23/11/2015) membenarkan hal diatas.
“Kesiapan Minsel menujuh MEA, Desember 2015 mendatang menyatakan siap. Hanya saja, produk-produk unggulan Minsel seperti beras, sayur mayor dan produk lainnya harus unggul dan berinovasi dengan Negara lain. Artinya, jangan permalukan dengan produk Negara ASEAN. Pastinya, produk Negara ASEAN akan masuk di Minsel setelah MEA 2015 dimulai,” kata Sumuweng.
Lanjut dia, persoalan utama terkait produk Minsel dimana konsumsi masyarakat harus berkualitas. Pasalnya, produk luar yang akan banjir di Minsel dipastikan lebih bagus lagi. Tetapi, Pemkab Minsel menyatakan siap bersaing dengan Negara-negara ASEAN yang masuk dijajaran MEA tersebut.
Jika produk Minsel benar-benar bersaing saat MEA berlangsung, jelas tidak akan memberikan dampak bagi kelangsungan hidup masyarakat. Memang diakuinya, bila produk Minsel telah berada di luar Minsel, semisal di Jakarta, Surabaya atau pun diluar Indonesia.
“Apakah produk Minsel tersebut bisa dijamin. Soal hal diatas, dirinya menjamin 100 persen tidak akan bermasalah. Karena memang, khusus produk beras dan sayur mayor sangat berinovasi serta unggul dari daerah lain?,”sebut mantan Camat Sinonsayang ini.
Sumuweng juga menjelaskan, supaya tidak mempermalukan Negara ASEAN bahwa produk Minsel harus berbasis bahan organic. Sedangkan soal daging misalnya, sapi, ayam, babi dan ikan pengawetannya juga harus awet dan higenis. Sedangkan pakaian atau sandang juga harus memiliki inovasi. “Apapun bahan atau produk yang akan digunakan menujuh MEA Desember 2015, maka semua produk asal Minsel harus berkualitas. Sehingga, bisa laku di Indonesia. Dari pada produk asing yang masuk di daerah, lebih memilih karena harga murah dan kualitas lebih baik,” paparnya. (sanlylendongan)
Amurang – Kesiapan Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) menujuh Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Desember 2015.
Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Minahasa Selatan harus siap, termasuk soal produk-produk Minsel siap bersaing dengan Negara ASEAN yang akan masuk di Minsel.
Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Setdakab Minsel, Adrian Sumuweng, SP M.Si kepada media ini, Senin (23/11/2015) membenarkan hal diatas.
“Kesiapan Minsel menujuh MEA, Desember 2015 mendatang menyatakan siap. Hanya saja, produk-produk unggulan Minsel seperti beras, sayur mayor dan produk lainnya harus unggul dan berinovasi dengan Negara lain. Artinya, jangan permalukan dengan produk Negara ASEAN. Pastinya, produk Negara ASEAN akan masuk di Minsel setelah MEA 2015 dimulai,” kata Sumuweng.
Lanjut dia, persoalan utama terkait produk Minsel dimana konsumsi masyarakat harus berkualitas. Pasalnya, produk luar yang akan banjir di Minsel dipastikan lebih bagus lagi. Tetapi, Pemkab Minsel menyatakan siap bersaing dengan Negara-negara ASEAN yang masuk dijajaran MEA tersebut.
Jika produk Minsel benar-benar bersaing saat MEA berlangsung, jelas tidak akan memberikan dampak bagi kelangsungan hidup masyarakat. Memang diakuinya, bila produk Minsel telah berada di luar Minsel, semisal di Jakarta, Surabaya atau pun diluar Indonesia.
“Apakah produk Minsel tersebut bisa dijamin. Soal hal diatas, dirinya menjamin 100 persen tidak akan bermasalah. Karena memang, khusus produk beras dan sayur mayor sangat berinovasi serta unggul dari daerah lain?,”sebut mantan Camat Sinonsayang ini.
Sumuweng juga menjelaskan, supaya tidak mempermalukan Negara ASEAN bahwa produk Minsel harus berbasis bahan organic. Sedangkan soal daging misalnya, sapi, ayam, babi dan ikan pengawetannya juga harus awet dan higenis. Sedangkan pakaian atau sandang juga harus memiliki inovasi. “Apapun bahan atau produk yang akan digunakan menujuh MEA Desember 2015, maka semua produk asal Minsel harus berkualitas. Sehingga, bisa laku di Indonesia. Dari pada produk asing yang masuk di daerah, lebih memilih karena harga murah dan kualitas lebih baik,” paparnya. (sanlylendongan)