Tomohon – Memasuki hari ketiga, pihak Kepolisian Resort (Polres) Tomohon terus melakukan pengembangan guna mengungkap motif dan siapa pelaku di balik tewasnya Fransiska Julie Wowor (26), perempuan asal Kelurahan Matani II Lingkungan 7, Kecamatan Tomohon Tengah yang ditemukan sekarat kemudian meninggal dunia, Selasa 10 Januari 2012 lalu di Kelurahan Paslaten II Kecamatan Tomohon Timur.
Kapolres Tomohon AKBP Marlien Tawas SH MH kepada sejumlah wartawan Kamis 12 Januari 2012 usai sidang paripurna DPRD Kota Tomohon mengatakan pihaknya sampai dengan saat ini terus memburu pelakunya. “Sejumlah keterangan sudah kami kumpulkan, dan tentu saja pengembangan dan penyelidikan guna mengungkap secepatnya kasus ini. Sementara pemilik salon yang disebut-sebut didatangi korban sebelum ditemukan sekarat telah diambil keterangannya,” ujar Tawas.
Disinggung soal hasil otopsi yang telah dilakukan, menurut Tawas tidak ditemukan adanya tanda-tanda bahwa korban terlebih dahulu mengalami kekerasan seksual. “Dari hasil otopsi tidak ditemukan adanya tanda-tanda korban mengalami tindak kekerasan seksual. Korban tewas akibat adanya benturan benda tumpul di kepala bagian belakang. Sementara barang milik korban yang hilang satu buah kalung, satu buah dompet dan dua handphone merk BlackBerry dan Nokia,” ungkapnya.
Sementara itu, Berty Sampow, salah satu saksi mengatakan korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon sebelum dipindahkan ke RS Bethesda Tomohon. “Sebelum ke RS Bethesda, korban sempat dibawa lebih dulu ke RS Gunung Maria. Saya yang mengantarkannya bersama angkutan kota jenis mikrolet yang dikemudikan oleh Jamaludin. Awalnya dia (sopir, red) sempat menolak dengan alasan sedang terburu-buru dan ditunggui istrinya. Namun sengaja saya menahannya dan paksa dia untuk mengantarkan korban ke rumah sakit. Ini orang yang sekarat,” ujar Sampow yang dalam kesehariannya sebagai staf pengajar SMK Kr I Tomohon ini.
Diceritakannya bahwa orang pertama yang melihat korban adalah salah satu anak kost bernama Efko Tambuwun. “Memang yang pertama lihat korban adalah Efko, anak kost yang sekembalinya ke rumah langsung mengatakan kepada saya bahwa ada orang yang tergeletak di jalan. Pak, ada orang tergelatak di jalan. Namun awalnya saya mengatakan bahwa mungkin itu orang yang mabuk. Namun oleh Efko disebutkan bahwa yang tergeletak berjenis kelamin wanita. Dan ketika saya keluar, saya melihat korban sudah dikerubuti anjing yang terus menggonggong. Saat ditemukan terlihat ada darah yang keluar dari hidungnya dan aroma wangi seperti orang baru selesai mandi. Dan ketika dalam perjalanan menunju RS Gunung Maria, korban sempat muntah darah. Sementara payung yang akhirnya diketahui milik korban ditemukan sekitar 2,5 meter dari tubuh korban,” tukas Sampow yang mengaku telah diperiksa dan diambil keterangannya oleh pihak kepolisian. (iker)
Tomohon – Memasuki hari ketiga, pihak Kepolisian Resort (Polres) Tomohon terus melakukan pengembangan guna mengungkap motif dan siapa pelaku di balik tewasnya Fransiska Julie Wowor (26), perempuan asal Kelurahan Matani II Lingkungan 7, Kecamatan Tomohon Tengah yang ditemukan sekarat kemudian meninggal dunia, Selasa 10 Januari 2012 lalu di Kelurahan Paslaten II Kecamatan Tomohon Timur.
Kapolres Tomohon AKBP Marlien Tawas SH MH kepada sejumlah wartawan Kamis 12 Januari 2012 usai sidang paripurna DPRD Kota Tomohon mengatakan pihaknya sampai dengan saat ini terus memburu pelakunya. “Sejumlah keterangan sudah kami kumpulkan, dan tentu saja pengembangan dan penyelidikan guna mengungkap secepatnya kasus ini. Sementara pemilik salon yang disebut-sebut didatangi korban sebelum ditemukan sekarat telah diambil keterangannya,” ujar Tawas.
Disinggung soal hasil otopsi yang telah dilakukan, menurut Tawas tidak ditemukan adanya tanda-tanda bahwa korban terlebih dahulu mengalami kekerasan seksual. “Dari hasil otopsi tidak ditemukan adanya tanda-tanda korban mengalami tindak kekerasan seksual. Korban tewas akibat adanya benturan benda tumpul di kepala bagian belakang. Sementara barang milik korban yang hilang satu buah kalung, satu buah dompet dan dua handphone merk BlackBerry dan Nokia,” ungkapnya.
Sementara itu, Berty Sampow, salah satu saksi mengatakan korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon sebelum dipindahkan ke RS Bethesda Tomohon. “Sebelum ke RS Bethesda, korban sempat dibawa lebih dulu ke RS Gunung Maria. Saya yang mengantarkannya bersama angkutan kota jenis mikrolet yang dikemudikan oleh Jamaludin. Awalnya dia (sopir, red) sempat menolak dengan alasan sedang terburu-buru dan ditunggui istrinya. Namun sengaja saya menahannya dan paksa dia untuk mengantarkan korban ke rumah sakit. Ini orang yang sekarat,” ujar Sampow yang dalam kesehariannya sebagai staf pengajar SMK Kr I Tomohon ini.
Diceritakannya bahwa orang pertama yang melihat korban adalah salah satu anak kost bernama Efko Tambuwun. “Memang yang pertama lihat korban adalah Efko, anak kost yang sekembalinya ke rumah langsung mengatakan kepada saya bahwa ada orang yang tergeletak di jalan. Pak, ada orang tergelatak di jalan. Namun awalnya saya mengatakan bahwa mungkin itu orang yang mabuk. Namun oleh Efko disebutkan bahwa yang tergeletak berjenis kelamin wanita. Dan ketika saya keluar, saya melihat korban sudah dikerubuti anjing yang terus menggonggong. Saat ditemukan terlihat ada darah yang keluar dari hidungnya dan aroma wangi seperti orang baru selesai mandi. Dan ketika dalam perjalanan menunju RS Gunung Maria, korban sempat muntah darah. Sementara payung yang akhirnya diketahui milik korban ditemukan sekitar 2,5 meter dari tubuh korban,” tukas Sampow yang mengaku telah diperiksa dan diambil keterangannya oleh pihak kepolisian. (iker)