Ratahan – Bertepatan dengan peringatan hari kasih sayang atau valentine day, Jumat (14/2/2014), aksi kekerasan kembali menimpa insan pers. Kali ini dialami Susanto Amisan, wartawan koran Tribun Manado yang keseharian melaksanakan peliputan di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra).
Sadisnya, aksi pemukulan wartawan ini dilakukan oleh oknum pejabat SKPD di daerah kepemimpinan bupati James Sumendap SH dan wakil bupati Ronald Kandoli.
Peristiwanya bermula saat Amisan sedang duduk membaca koran di ruangan bagian humas dan protokoler Setdakab Mitra pada, Jumat (14/2/2014) pagi. Tiba-tiba masuk kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) Bernard Mokosandib. Tak banyak bicara, Mokosandib pun langsung melayangkan pukulan kepada Amisan.
“Pas dia (Mokosandib, red) maso di ruangan humas, dia bilang so ngana dang itu muat-muat berita kong jaga politisir. Kage dia langsung ba dekat kong buang pukulan pa kita,” kata sekretaris Jurnalis Independen Mitra (JIM) ini, kepada wartawan pos liputan Mitra.
Dijelaskan Amisan, dirinya saat itu sempat menghindar, namun lantaran ‘bogem’ yang dilayangkan Mokosandib secara tiba-tiba, pukulan itu pun tetap mengenai bagian tangan kirinya. Tak sampai disitu, Moksandib sendiri kata Amisan, masih berusaha untuk melanjutkan aksinya, untung ada dua pejabat yang langsung melerai aksinya itu. “Saat kejadian, ada dua staf humas yang melihat tindakan dari Mokosandib, karena mereka sedang berada di ruang tersebut,” terang Amisan.
Sementara itu, Moksandib yang dikonfirmasi wartawan menuturkan, aksinya tersebut dilakukan karena merasa tersinggung terkait pemberitaan yang menurutnya dipolitisir.
“Masa kwa dia (wartawan Tribun Manado, red) mo politisir itu pemberitaan saat pelaksanaan rapat kerja aparat pemerintah desa dan kecamatan di Resto Gren Garden Ratahan (Kamis 6 Februari). Saat itu kan saya hanya menyampaikan, karena pemerintahan saat ini dipimpin oleh merah, maka ada baiknya untuk DPRD harus merah, sehingga semua berjalan baik,” terang Mokosandib saat dihubungi via telpon.
Tambah dia, yang membuat dirinya kesal karena dalam pemberitaan itu disebutkan dirinya mengelurakan pernyataan ajakan kepada aparat pemerintah desa dan kecamatan untuk memenangkan salah satu partai pada pemilu legislatif. *
Baca juga:
- AJI dan JIM Kecam Tindakan Oknum Pejabat Pemkab Mitra
- AMTI Desak Bupati Copot Pejabat Berlaga Preman
- “Perlakuannya Bisa Merusak Citra Pemerintahan”
- Terkait Pemukulan Wartawan, PAMI Desak Polisi Usut Tuntas
Ratahan – Bertepatan dengan peringatan hari kasih sayang atau valentine day, Jumat (14/2/2014), aksi kekerasan kembali menimpa insan pers. Kali ini dialami Susanto Amisan, wartawan koran Tribun Manado yang keseharian melaksanakan peliputan di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra).
Sadisnya, aksi pemukulan wartawan ini dilakukan oleh oknum pejabat SKPD di daerah kepemimpinan bupati James Sumendap SH dan wakil bupati Ronald Kandoli.
Peristiwanya bermula saat Amisan sedang duduk membaca koran di ruangan bagian humas dan protokoler Setdakab Mitra pada, Jumat (14/2/2014) pagi. Tiba-tiba masuk kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) Bernard Mokosandib. Tak banyak bicara, Mokosandib pun langsung melayangkan pukulan kepada Amisan.
“Pas dia (Mokosandib, red) maso di ruangan humas, dia bilang so ngana dang itu muat-muat berita kong jaga politisir. Kage dia langsung ba dekat kong buang pukulan pa kita,” kata sekretaris Jurnalis Independen Mitra (JIM) ini, kepada wartawan pos liputan Mitra.
Dijelaskan Amisan, dirinya saat itu sempat menghindar, namun lantaran ‘bogem’ yang dilayangkan Mokosandib secara tiba-tiba, pukulan itu pun tetap mengenai bagian tangan kirinya. Tak sampai disitu, Moksandib sendiri kata Amisan, masih berusaha untuk melanjutkan aksinya, untung ada dua pejabat yang langsung melerai aksinya itu. “Saat kejadian, ada dua staf humas yang melihat tindakan dari Mokosandib, karena mereka sedang berada di ruang tersebut,” terang Amisan.
Sementara itu, Moksandib yang dikonfirmasi wartawan menuturkan, aksinya tersebut dilakukan karena merasa tersinggung terkait pemberitaan yang menurutnya dipolitisir.
“Masa kwa dia (wartawan Tribun Manado, red) mo politisir itu pemberitaan saat pelaksanaan rapat kerja aparat pemerintah desa dan kecamatan di Resto Gren Garden Ratahan (Kamis 6 Februari). Saat itu kan saya hanya menyampaikan, karena pemerintahan saat ini dipimpin oleh merah, maka ada baiknya untuk DPRD harus merah, sehingga semua berjalan baik,” terang Mokosandib saat dihubungi via telpon.
Tambah dia, yang membuat dirinya kesal karena dalam pemberitaan itu disebutkan dirinya mengelurakan pernyataan ajakan kepada aparat pemerintah desa dan kecamatan untuk memenangkan salah satu partai pada pemilu legislatif. *
Baca juga:
- AJI dan JIM Kecam Tindakan Oknum Pejabat Pemkab Mitra
- AMTI Desak Bupati Copot Pejabat Berlaga Preman
- “Perlakuannya Bisa Merusak Citra Pemerintahan”
- Terkait Pemukulan Wartawan, PAMI Desak Polisi Usut Tuntas