Bitung – Pemkot Bitung, dalam hal ini Dinas Kebersihan diminta untuk tidak lagi terlalu fokus untuk mengurus sampah rumah tangga.
Mengingat, Kota Bitung sudah sembilan kali berturut-turut meraih penghargaan Adipura kategori kota sedang sehingga masyarakat sudah harus bisa mengelola sampah sendiri tanpa campur tangan Dinas Kebersihan.
Hal itu disampaikan dalam Diskusi Interaktif Bitung Jurnalis Club (BJC) dengan tema Adipura Untuk Siapa, Jumat (29/4/2016).
Diskusi itu dihadiri langsung Kadis Kebersihan Pemkot Bitung, Merianti Dumbela bersama jajarannya serta perwakilan dari BLH Pemkot Bitung.
“Memang betul, jika berpatokan dari sembilan kalinya kita meraih penghargaan Adipura maka harusnya masyarakat sudah bisa mandiri dalam mengelola sampah,” kata Merianti.
Apalagi kata dia, dalam Perda persampahan menyatakan, masalah sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah tapi juga masyarakat. Dengan demikian, maka masyarakat juga harus ikut ambil bagian dalam mengelola dan mengurangi sampah tanpa harus bergantung kepada pemerintah.
“Ini yang perlu kita sosialisaikan bersama, mengubah pandangan masyarakat soal pengelolaan sampah yang selama ini selalu bergantung kepada kami,” katanya.
Selain itu kata dia, beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah terus bertambah seiring bertambahnya jumlah penduduk Kota Bitung. Dimana dari data, setiap hari sampah yang masuk ke TPA sebanyak 670 meter kubik.
“Otomatis kita juga harus menambah fasilitas setiap tahun agar mampu mengkaver sampah setiap hari. Dan untuk saat ini kita sudah ada 18 bak amrol, container 53 unit dan tong sampah setiap tahun disebar 3000 unit di seluruh wilayah Kota Bitung. Dan itu belum cukup,” katanya.(abinenobm)
Bitung – Pemkot Bitung, dalam hal ini Dinas Kebersihan diminta untuk tidak lagi terlalu fokus untuk mengurus sampah rumah tangga.
Mengingat, Kota Bitung sudah sembilan kali berturut-turut meraih penghargaan Adipura kategori kota sedang sehingga masyarakat sudah harus bisa mengelola sampah sendiri tanpa campur tangan Dinas Kebersihan.
Hal itu disampaikan dalam Diskusi Interaktif Bitung Jurnalis Club (BJC) dengan tema Adipura Untuk Siapa, Jumat (29/4/2016).
Diskusi itu dihadiri langsung Kadis Kebersihan Pemkot Bitung, Merianti Dumbela bersama jajarannya serta perwakilan dari BLH Pemkot Bitung.
“Memang betul, jika berpatokan dari sembilan kalinya kita meraih penghargaan Adipura maka harusnya masyarakat sudah bisa mandiri dalam mengelola sampah,” kata Merianti.
Apalagi kata dia, dalam Perda persampahan menyatakan, masalah sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah tapi juga masyarakat. Dengan demikian, maka masyarakat juga harus ikut ambil bagian dalam mengelola dan mengurangi sampah tanpa harus bergantung kepada pemerintah.
“Ini yang perlu kita sosialisaikan bersama, mengubah pandangan masyarakat soal pengelolaan sampah yang selama ini selalu bergantung kepada kami,” katanya.
Selain itu kata dia, beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah terus bertambah seiring bertambahnya jumlah penduduk Kota Bitung. Dimana dari data, setiap hari sampah yang masuk ke TPA sebanyak 670 meter kubik.
“Otomatis kita juga harus menambah fasilitas setiap tahun agar mampu mengkaver sampah setiap hari. Dan untuk saat ini kita sudah ada 18 bak amrol, container 53 unit dan tong sampah setiap tahun disebar 3000 unit di seluruh wilayah Kota Bitung. Dan itu belum cukup,” katanya.(abinenobm)